Beragam bentuk simpati diperoleh, termasuk harapan dan doa untuk kesembuhannya.
"Terima kasih kepada semuanya, kepada Pak Wali Kota, semua yang membantu terima kasih. Aisyah akan sekolah lagi. Saya senang. Alhamdulillah. Semoga saya juga bisa segera sembuh," kata Nawawi dengan suara lemah.
Setelah Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan Dzulmi Eldin merespons kondisi dan mengirimnya ke rumah sakit, penanganan medis sudah dilakukan terhadap Nawawi. Hasil rontgen dipelajari dan dokter sudah meresepkan obat-obatan.
"Mudah-mudahan dalam dua minggu, sudah ada perubahan yang lebih baik," kata Amran Lubis, Direktur RSU Pirngadi.
Sementara bentuk simpati dari berbagai pihak juga terus diterima Aisyah dan ayahnya. Ada yang memberikan bingkisan, namun ada juga membantu dengan memberikan buku tabungan. Berbekal Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang dimilikinya, seorang dermawan membantu membukakan rekening atas nama Muhammad Nawawi Pulungan di Bank Sumut Syariah, Capem Syariah HM Jhoni, dengan rekening nomor: 613.03.01.001149-9.
Sementara komite donatur untuk membantu Aisyah yang terdiri puluhan orang dan lembaga, kini mendiskusikan bantuan jangka panjang yang akan diberikan untuk Aisyah dan ayahnya.
"Banyak respons dan dukungan, baik dari dalam maupun luar negeri. Ini sedang kita godok, seperti apa pola bantuan yang akan diberikan kepada Aisyah dan ayahnya," kata Cahyo Pramono, inisiator komite donatur tersebut.
Sebelumnya diberitakan, Siti Aisyah Pulungan (8) sudah lebih dari satu tahun tidur di becak bersama ayahnya Muhammad Nawawi Pulungan (56) yang sakit parah. Jika malam tiba, keduanya meringkuk di atas becak yang diparkir di teras rumah warga. Saat hujan, suasana menjadi semakin sulit.