Seruan urunan untuk membantu persoalan finansial Persik dilatar belakangi dari desakan sejumlah elemen. Di antaranya para tokoh pengusaha hingga pecinta sepakbola di Kota Kediri.
Bahkan, para pecinta sepakbola Kota Kediri menggelar pertemuan langsung dengan Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar. Mereka berharap, Persik masih memiliki peluang dan bisa berlaga di kompetisi tertinggi di Indonesia.
Walikota Kediri Abdullah Abubakar mengatakan, sesuai aturan, pemerintah daerah dilarang mengucurkan dana APBD untuk membiayai klub sepakbola. Kendati demikian, sebagai pimpinan daerah, ia berjanji akan tetap peduli terhadap nasib Persik
"Kami menyerukan kepada seluruh masyakat pecinta bola Kota Kediri untuk urunan. Selama ini kami sudah menjalin komunikasi informal kepada para pengusaha agar juga ikut andil mendukung Persik Kediri," ujar Abdullah Abu Bakar, Rabu (21/1/2015)
Mas Abu, panggilan akrab Abdullah Abubakar menambahkan, pihaknya menyerahkan kepada managemen Persik untuk membuka rekening bank. Sehingga, uang urunan dari masyarakat untuk Persik bisa langsung ditampung dalam satu rekening
Sementara itu, Ketua Pecinta sepakbola Kediri Tomi Ariwibowo berharap peran pimpinan daerah agar menjadi pemicu kepedulian warga Kota Kediri untuk menyelamatkan nasib Persik.
Gudang Garam Bantu Keuangan Persik Kediri
Persik Kediri sedikit mendapatkan 'angin' dalam perjuangan kembali mengikuti kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015. Angin segar ini menyusul kesediaan pabrik rokok raksasa PT. Gudang Garam (GG) Tbk Kediri membantu krisis keuangan yang kini sedang dihadapi.
Kesediaan PT GG membantu keuangan Persik dinyatakan dalam pertemuan terbatas antara manajemen Persik dengan jajaran petinggi GG di Hotel Merdeka Kota Kediri, Senin (19/1/2015) siang. PT GG siap urunan menyokong dana untuk tim bertajuk “Macan Putih” itu.
Kepala Bidang Humas PT. GGTbk Kediri Iwhan Tri Cahyono mengatakan, sebagai bagian dari masyarakat Kediri, pihaknya akan tetap berpartisipasi untuk Persik. Namun, partisipasi dalam bentuk pemberian bantuan dana tersebut tidak disampaikan secara rinci.
“Ada tiga poin, bahwa PT GG memiliki tanggung jawab besar terhadap Negara dan Bangsa Indonesia terkait cukai, pajak dan juga penyerapan lapangan kerja. PT GG memiiki tanggung jawab sosial melalui program CSR (Corporate Sosial Responsibility), saat ini program kami khususkan ke lingkungan hidup. Namun, sebagai warga Kediri, kami akan tetap berpartisipasi untuk Persik, dengan batas wajar, mengingat kami harus mempertanggung jawabkan kepada jajaran pemegang saham,” ungkap Iwhan Tri Cahyono usai pertemuan.
Diakuinya menyikapi masalah Persik, ia juga ikut andil karena Gudang garam berada di wilayah Kota Kediri. Untuk itu, pihaknya juga akan ikut urunan dalam batas wajar, mengingat, ia harus mempertanggungjawabkan setiap tindakan kepada pemagang saham publik. Ketetapan jumlah nominal tersebut, akan dirundingkan lagi dalam waktu yang akan datang.
Sementara itu, Manager Persik Kediri Anang Kurniawan mengaku senang dengan adanya bantuan dari Gudang Garam. Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan PT Liga indonesia terkait masalah keuangan dan keberlanjutan nasib Persik Kediri. [beritajatim]