Dari informasi yang dihimpun, massa datang dengan menggunakan 3 unit truk. Massa yang marah langsung mengamuk dan membakar Markas Polsek Limun beserta rumah dinas Kapolsek Limun.
"Saya tidak tahu datangnya dari mana, tiba-tiba massa datang dan mengamuk hingga membakar kantor," ujar salah seorang anggota jaga Polsek Limun. Menurut dia, meski ada petugas yang siaga di Mapolsek, karena kalah jumlah, anggota polisi memilih menyelamatkan diri dari amukan massa.
Sementara itu, Kapolres Sarolangun AKBP Ridho Hartawan langsung turun ke lokasi sesaat setelah kejadian. Sejumlah aparat polisi bersenjata lengkap langsung disiagakan. 2 Unit mobil pemadam kebakaran juga diturunkan untuk memadamkan api. Namun, 2 unit bangunan Polsek Limun dan rumah dinas Kapolsek Limun sudah ludes terbakar.
Edwar Meninggal di Rumah Sakit
Ditemui di kediaman korban di Desa Pulau Aro, salah seorang anggota keluarga bernama Veri mengaku, saat di rumah sakit sebelum meninggal, Edwar sempat berucap kepada ibunya jika ia ditembak.
"Mak, aku ditembak," ujar Veri menirukan ucapan korban kepada ibunya, Suhaimah. Ayah korban bernama Parmin sangat terpukul dengam kejadian yang menimpa anaknya. "Saya minta keadilan, periksa orang yang menembak anak saya, hukum seberat-beratnya," kata dia.
Menurut Parmin, pada Jumat malam, 24 April 2015, ia mendengar anaknya dibawa ke rumah sakit. Saat di RSUD Sarolangun, Parmin mendapati anaknya mengalami luka di bagian belakang kepala. "Saya dapat informasi almarhum anak saya ditembak saat ada razia di Kecamatan Limun," ungkap Parmin.
Dari pantauan di rumah duka, ratusan warga datang melayat. Belum ada keterangan pasti kapan jenazah Edwar akan dikebumikan.
Razia Narkoba
Pada kesempatan terpisah, juru bicara Polda Jambi AKBP Almansyah membenarkan kejadian amuk warga di Mapolsek Limun yang berujung pembakaran. "Benar dibakar, polisi di Sarolangun sudah disiagakan di lokasi. Penyebabnya akan didalami," ujar dia, Sabtu petang.
Menurut dia, malam hari sebelum aksi anarkis warga terjadi, jajaran Polsek Limun menggelar razia sebagai bagian dari rangkaian Operasi Simpatik 2015. Saat operasi, petugas sedang mengintai dan hendak menangkap pelaku pengedar narkoba.
Namun, saat akan ditangkap terjadi kejar-kejaran menggunakan sepeda motor antara polisi dengan 4 orang yang mengendarai 2 sepeda motor. Saat itu, salah seorang pengendara terjatuh dan kepalanya terbentur dan terdapat luka pendarahan. "Jadi mungkin karena itu (kantor polsek dibakar)," kata Almansyah. (liputan6)