Jumlah ini berkurang dari sebelumnya, setelah PSBS Biak dan Persifa Fak-fak tidak memenuhi syarat ikut kompetisi, serta Persik Kediri dan Persiwa Wamena yang mengundurkan diri.
Dikonfirmasi terkait pengunduran diri Persik, baik manajamen maupun official tidak dapat dihubungi. Ketua Umum Persik Barnadi mengaku, sedang mengikuti kegiatan rapat, sehingga belum dapat dimintai keterangan. Pria yang juga sebagai Pengurus Cabang (Pengcab) PSSI Kota Kediri itu seakan menghindar.
Pada musim kompetisi 2014, Persik berlaga di Indonesia Super League (ISL). Namun, tim kebanggan masyarakat Kediri itu akhirnya dicoret dari keikutsertaan kompetisi tertinggi di Indonesia itu, karena terkendala persoalan keuangan. Persik kemudian memutuskan untuk ikut dalam Kompetisi Divisi Utama, tetapi akhirnya mengundurkan diri.
Sementara itu, dalam webset resmi PT Liga Indonesia sendiri disebutkan bahwa kick off Divisi Utama 2015 akan digelar sesuai jadwal pada 26 April 2015. Laga Persis vs PSIS Semarang akan menjadi partai pembuka di Stadion Manahan Solo.
Persikmania Kediri Dukung Pembekuan PSSI
Keputusan Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk tidak mengakui kepengurusan PSSI banjir dukungan. Kali ini, dukungan datang dari suporter Persik Kediri
" Kami menyambut positif gebrakan Menpora dan akan mengawal kebijakan ini. Keputusan tersebut kami anggap sudah tepat," ujar salah satu tokoh persikmania, suporter fanatik Persik Kediri Widodo Hunter, Senin (20/4/2015)
Sebelumnya, terhitung, pada Jumat (17/4/2015) lalu, Kemenpora menegaskan tidak mengakui seluruh kegiatan PSSI. Keputusan ini dituangkan melalui surat bernomor 01307 yang ditandatangani langsung Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.
Dalam surat tersebut, dijelaskan bahwa Kemenpora akan membentuk tim transisi usai pembekuan tersebut. Pemerhati sepakbola ini yakin apabila, kompetisi sepakbola Indonesia akan tetap bergulir. Oleh karena itu, ia berharap pengelola klub, maupun pelatih serta pemain tidak perlu khawatir.
" Semua ini demi sepakbola yang bersih, profesional dan berprestasi. Jadi jangan khawatir kompetisi akan berhenti di tengah jalan. Sebab, Kemenpora sudah membentuk tim transisi yang akan menangani penyelenggaraan sepakbola tanah air," sambung pria yang juga sebagai seorang penyiar Radio Jayabaya Kediri itu.
Masih kata Widodo, sudah seharusnya para pecinta sepakbola tanah air mendukung penuh pembekuan PSSI ini. Dia juga meminta Menpora serius mematangkan grand design sepakbola yang bersih ke depannya.
Untuk diketahui, dalam satu pekan terakhir, Menpora sudah menerbitkan tiga surat peringatan kepada PSSI. Induk Organisasi Sepakbola Indonesia itu diminta memerintahkan Arema Cronus dan Persebaya Surabaya agar memenuhi syarat legalitas. Tetapi, PSSI dianggap bergeming.
Puncaknya pada Jumat (17/4/2015) lalu yang menjadi tenggat waktu untuk surat peringatan ketiga. Akibat pengabaian, PSSI dibekukan oleh Menpora. Sebagai konsekuensi, hasil Kongres Luar Biasa di Surabaya, Sabtu (18/4/2015), diragukan keabsahanya. (beritajatim)