Korban tewas juga ditemukan di India 34 orang, Tibet 2 orang, dan di perbatasan Nepal dan China 2 orang.
"Ini adalah gempa bumi yang sangat dahsyat di wilayah dengan populasi padat dengan infrastruktur yang telah rusak akibat gempa-gempa sebelumnya. Banyak korban pasti," kata Paul Earle, seismolog dari Badan Survei Geologi AS (USGS).
Selama 100 tahun terakhir, kawasan tersebut diguncang gempa di atas 6 Skala Richter (SR) atau kategori kuat sebanyak lima kali termasuk gempa yang baru saja terjadi. Pada tahun 1934, gempa bumi berkekuatan 8 Skala Richter bahkan menewaskan 16.000 orang.
Selain korban tewas, banyak penduduk yang mengalami luka-luka akibat terkena puing-puing bangunan yang roboh. Rumah sakit penuh dengan orang yang membutuhkan perawatan.
Kemlu: Ada 18 WNI di Nepal, Belum Ada Informasi Soal Kondisi Mereka
Gempa dahsyat berkekuatan 7,9 Skala Richter (SR) mengguncang Nepal. Berdasarkan informasi yang diterima Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dari Dubes Indonesia untuk Dhaka, India, saat ini WNI yang berada di Nepal berjumlah 18 orang.
"WNI menurut Dubes RI di Dhaka ada sekitar 18 WNI di Nepal. Mereka menikah dengan warga di sana," ujar jubir Kemlu Arrmanatha Nasir melalui pesan singkat, Sabtu (25/4/2015) malam. Pria yang akrab disapa Tata itu menyebut hingga kini komunikasi dengan kedelapan belas WNI di sana masih sulit. Sehingga, belum diketahui secara pasti bagaimana kondisinya.
"Komunikasi masih belum stabil setelah gempa, jadi masih sulit mendapat informasi mengenai kondisi WNI," terangnya. "Konhor (Konsul Kehormatan) kita di Nepal belum mendapat informasi terkait adanya WNI yang jadi korban," tutup Tata.
Seperti diberitakan sebelumnya, gempa di Nepal menyebabkan beberapa bangunan roboh di Ibu Kota Kathmandu. Sejauh ini, diinformasikan ratusan orang tewas dan jumlah korban jiwa diperkirakan akan terus bertambah. Gempa dahsyat yang terjadi pada sekitar pukul 11.41 waktu setempat. Gempa ini merupakan gempa paling dahsyat yang melanda Nepal dalam kurun waktu 81 tahun.
Gempa ini telah menimbulkan kerusakan di negara-negara tetangga India dan Bangladesh. Gempa ini juga menyebabkan longsoran salju di gunung tertinggi dunia, Gunung Everest.
Badan Survei Geologi Amerika Serikat, USGS sebelumnya menyatakan bahwa gempa ini berkekuatan 7,7 SR. Namun USGS kemudian merevisi dan menyebut gempa ini berkekuatan 7,9 SR. Gempa terjadi pada sekitar 80 kilometer sebelah timur kota Pokhara, Nepal.
Gempa Nepal 'Sulap' Jalanan jadi RS Dadakan
Banyaknya jumlah korban jiwa dan cedera akibat gempa Nepal berkekuatan 7,9 skala Richter (SR) membuat tim medis kewalahan. Rumah sakit yang ada tak bisa menampung mereka, gedung yang ada dikhawatirkan ambruk. Sehingga mereka membuat tempat perawatan dadakan.
"Jumlah korban tewas meningkat lagi menjadi 688," kata salah satu pejabat senior Kementerian Dalam Negeri Nepal kepada Reuters, Sabtu (25/4/2015). Alhasil, jalanan Kathmandu pun 'disulap' menjadi rumah sakit darurat. Para tim medis mengobati korban cedera di sana. Sementara yang lainnya mengumpulkan jadi satu jasad warga tewas dalam satu area.
Gempa 7.9 SR mengguncang dekat ibukota Nepal, Kathmandu pada Sabtu siang waktu setempat. Kawasan pegunungan di negara Asia Tengah tersebut pun seketika porak-poranda. "Gempa tercatat 7,9 SR dan terjadi di daerah antara ibukota Kathmandu dan Kota Pokhara," kata USGS seperti dikutip dari NBC News.
Guncangan gempa Nepal diduga kuat memicu Gunung Everest longsor. Lapisan salju dan bongkahan es yang melapisi bagian puncak Mount Everest itu dilaporkan meluncur deras ke arah bawah. Menimbun segala sesuatu di bagian dasarnya.
Saksi mata mengatakan mendegar suara gemuruh saat tanah Nepal berguncang hebat. (berbagai sumber)