Harian Australia, The Australian, Rabu, 18 Februari 2015 melansir, pernyataan Lambie yang menuding Pemerintah Indonesia munafik. Dia merujuk kepada keputusan pengadilan di Indonesia yang tidak menghukum maksimal semua teroris yang terlibat dalam aksi bom Bali. Sehingga, beberapa dari mereka saat ini ada yang telah melenggang bebas.
Sementara, ujar Lambie, Indonesia akan mengeksekusi mati 2 warga Australia yang terlibat dalam tindak kejahatan narkoba.
"Saya akan mengingatkan bahwa Australia menghibahkan dana bantuan asing senilai AUD$500 juta atau Rp4,9 triliun setiap tahun kepada Indonesia. Untuk apa kita memberikan mereka dana sebanyak itu. Untuk apa kita lakukan itu?," tanya Lambie.
Dia melanjutkan, jika Pemerintah Indonesia membicarakan mengenai eksekusi, Australia telah kehilangan 88 orang akibat tragedi pengeboman Bali di sana. "Orang-orang itu yang merupakan bagian dari tindak kejahatan itu, kini berjalan bebas di jalanan," imbuh dia.
Selain itu, lanjut Lambie, Pemerintah Indonesia juga tengah meminta belas kasihan bagi warganya yang telah dijatuhi hukuman mati. Lalu, saat ini, Indonesia ingin mengeksekusi Myuran Sukumaran dan Andrew Chan. Dia menyerukan lebih banyak aksi lagi dari pemerintah federal.
"Saya akan meminta Tony Abbott untuk menginjakan kakinya dan mulai menggunakan pengaruh utamanya dan mari kita lihat seperti apa langkahnuya," ujar dia.
Sementara, Menteri Luar Negeri Julie Bishop, menolak untuk menepis adanya kemungkinan sanksi yang akan dijatuhkan bagi Indonesia seandainya eksekusi tetap terjadi. Bishop menyebut dia tidak ingin berspekulasi terkait keputusan di masa mendatang. Fokusnya saat ini hanya untuk melobi otoritas Indonesia agar mereka tidak melaksanakan eksekusi mati.
"Ada beberapa pilihan yang kini tersedia bagi kami. Namun, saya tidak akan berspekulasi mengenai apa pun," ujar dia.
Ini menjadi ancaman lainnya yang dilontarkan oleh Pemerintah Australia demi menekan Indonesia agar membatalkan eksekusi terhadap Chan dan Sukumaran. Sebelumnya, Bishop mengancam jika eksekusi tetap dilakukan, maka akan terjadi boikot warga Australia ke Indonesia. (viva)