Upaya ngobrol langsung dan menguak cerita dari pelaku akhirnya gagal dilakukan oleh Wakapolres Gresik, meski dia sudah berupaya menyamar jadi wartawan, karena penyamarannya terbongkar.
Ini Momen-momen Mencekam Penyanderaan Siswi SD di Gresik
Seorang pria menyandera siswi SD di Gresik. Dia berhasil memaksa aparat Kodim menyediakan mobil. Aksi mengerikan tersebut berakhir setelah pelaku dilumpuhkan polisi. Dor! Pelaku tewas.
Pelaku bernama Fuad Ahmad (32), warga Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Sedangkan korban adalah siswa kelas IV SDN Tlogopatut 2, Rani.
Foto di atas adalah momen saat pelaku membawa korban ke Kodim 0817 Gresik yang terletak di seberang SDN Tlogopatut, Rabu (16/12/2014). Korban diancam dengan pisau di lehernya. Sejumlah personel Kodim kaget, beberapa lainnya mengangkat tangan.
Aksi pelaku jadi tontonan warga sekitar. Tak ada yang berani mendekat. Pelaku minta diantarkan ke Pelabuhan Tanjung Perak dan berniat pulang. Setelah negosiasi, permintaan itu dituruti. Aparat menyiapkan skenario. Mobil yang ditumpangi pelaku dikawal polisi dari depan dan belakang.
Di tengah jalan, tepatnya di Jl Veteran Gresik, mobil bagian depan berhenti. Sang sopir beralasan mobil mobil. Mobil-mobil lain pun ikut berhenti. Saat itulah, polisi menyergap.
"Pelaku hendak menyerang anggota. Setelah dua tembakan peringatan tak diindahkan, anggota akhirnya melumpuhkan pelaku," ujar Wakapolres Gresik Kompol Alvian Nurrizal.
Pelaku tewas. Jenazahnya dibawa ke RSUD Ibnu Sina. Sementara korban pingsan dan dilarikan ke Rumah Sakit Semen Gresik.
Penculik Siswa SD di Gresik Diduga Tidak Beraksi Seorang Diri
Saat melakukan penyanderaan, pelaku yang bernama Fuad Ahmad beraksi seorang diri. Namun, keterangan para siswa SDN Tlogopatut 2, sebelum kejadian, terlihat ada tiga orang mencurigakan di sekitar sekolah mereka.
"Anak saya bercerita, bahwa orang tersebut sudah sejak Senin (15/12) celingak-celinguk di sekitar sekolah. Teman anak saya juga melihatnya," ujar Kumara, salah seorang wali murid SDN Tlogopatut 2, Rabu (17/12/2014).
Berdasarkan laporan anaknya, Kumara mengatakan bahwa ada tiga orang yang mencurigakan, satu laki-laki dan dua perempuan. Mereka sejak Senin sudah mondar-mandir di luar gerbang sekolah.
Saat terjadi penculikan itu pun, kata Kumara, dua orang perempuan yang mencurigakan itu juga ada di lokasi, tetapi dua perempuan itu langsung kabur saat si laki-laki menyandera korban. (berbagai sumber)