"Pergeseran ombak sangat cepat, sehingga mayat-mayat tersebut sedikit sulit dievakuasi," kata Jhonson.
Belum lagi, kata dia, saat ini tim menemui sedikit kendala cuaca. Namun, upaya evakuasi masih terus dilakukan. "Kebetulan cuaca di lokasi hujan dan mulai gelap," katanya.
TNI AU Siagakan CN295 hingga Hercules Evakuasi Korban AirAsia QZ8501
TNI AU menyatakan siap untuk menyiagakan beberapa armada untuk melakukan pencarian korban AirAsia QZ8501. Sejumlah pesawat dan helikopter akan disiagakan untuk membantu evakuasi.
Saat ini TNI AU telah menyiapkan 1 unit pesawat CN 295, 2 unit helikopter, 1 unit Boeing 737 dan 2 Hercules. Semuanya akan disiagakan di beberapa titik.
"CN 295, helikopter dan Boeing 737 akan standby di Pangkalan Bun. Sementara 2 unit Hercules akan disiagakan dulu di Halim Perdanakusuma," ujar Danlanud Marsda TNI A Dwi Putranto saat ditemui di Base Operations Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (30/12/2014).
Dwi mengatakan bahwa semua dilakukan atas perintah Panglima TNI yang menginginkan pasukan lengkap untuk melakukan evakuasi korban.
"Itu semua adalah perintah dari Panglima TNI untuk operasi SAR. Saya sebagai panglima di bawahnya siap untuk lanjutkan operasi," tutup dia.
Kronologi Penemuan Puing Pesawat AirAsia QZ8501
Badan SAR Nasional (Basarnas) telah menemukan puing-puing pesawat AirAsia QZ8501 yang dinyatakan hilang sejak Ahad pagi (28/12). Kepala Basarnas Marsdya TNI F Henry Bambang Sulistyo menjelaskan menit-menit ditemukannya serpihan pesawat naas tersebut.
Pada pukul 08.00 WIB, jelas Henry, pesawat C-295 milik TNI Angkatan Udara menemukan benda berwarna putih. Menyusul kemudian, pukul 11.30 WIB, pesawat C-130 TNI AU menemukan potongan logam.
Sekitar sejam kemudian, pukul 12.40 WIB, C-130 kembali menemukan emergency exit door. Selanjutnya disusul oleh KRI Bung Tomo pada pukul 14.00 WIB, yang melakukan evakuasi atas serpihan pesawat tersebut.
Henry Bambang Sulistyo meyakini 95 persen serpihan yang ditemukan di perairan dekat Pangkalan Bun, Kalimantan adalah puing pesawat AirAsia QZ8501.
"Saya pastikan daerah benda-benda itu adalah bagian dari pesawat yang kami cari," ujarnya.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan memastikan lokasi temuan di koordinat 03.52,50 lintang Selatan 110.30,53 bujur Timur. 03.52,73 lintang Selatan 110.30,18 bujur Timur. 03.52,562 Selatan dan 110.29,39 Timur.
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murjatmodjo menjelaskan posisi ditemukannya serpihan yang diduga milik PT Indonesia AirAsia tersebut sekitar 100 mil dari Pangkalan Bun pada radial 225 derajat. Lokasi tersebut berada di zona IV dan V. (berbagai sumber)