Korban ditemukan di dalam Mobil strum No Pol BP 9228 miliknya, sekitar 7 meter di depan rumahnya , sekitar pukul 09.45 setelah lepas piket malam. Petugas juga menemukan satu unit senjata jenis revolver kaliber 38 mm tergeletak di bawah Jok Kemudi.
Dari hasil pengumpulan data dan keterangan Saksi sementara di lapangan, diduga korban meninggal akibat bunuh diri. Hal ini dikuatkan oleh kesaksianya istri korban yang mengatakan, tidak ditemui orang lain di sekitar disekitar TKP, saat peristiwa terjadi.
Berdasarkan keterangan istri korban, dalam kejadian Kamis 13/11/2014 sekitar pukul 09.45 Wib itu, korban pulang kerumah setelah selesai piket malam pada pukul 09.45 seperti biasanya korban selalu parkir kendaraan di depan rumahnya.
Sesaat selesai berhenti didepan rumah , istrinya yang berada didalam rumah mendengar letusan dan kaget , dalam sekejap istrinya keluar dan memeriksa dalam mobil, dan ditemukan suaminya sudah berdarah dibagian kepala dan sudah tidak bernyawa dengan osisi pas di depan kemudi .
Di tempat terpisah, Kapolresta Barelang, Ajun Komisaris Besar Polisi Asep Safrudin saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, kematian Aiptu Judika Manao di duga memang bunuh diri. Namun pihaknya masih mendalami apakah ada unsur lain.
"Kita sudah melakukan olah TKP. Jenazahnya juga sudah dibawa ke RSOB untuk diotopsi. Kita belum bisa pastikan apakah benar bunuh diri atau tidak. Untuk sekarang baru diduga bunuh diri," kata Asep, Kamis (14/11/2014).
Begitu juga untuk senjata yang digunakan masih diselidiki. "Kita masih dalami senjata yang digunakan saat kejadian apakah miliknya atau senjata orang lain. Tapi yang jelas di TKP hanya ditemukan senjata miliknya, jenis revolver," tambah Asep.
Selain itu, pihaknya belum menemukan adanya proyektil di lokasi. Menurut keterangan sementara, letusan senjata api hanya terdengar satu kali.
"Sejauh ini kita belum bisa berkomentar banyak, karena belum ada laporan resmi hasil otopsi. Selain itu, di lokasi juga belum ditemukan proyektil," lanjutnya.
Ditanya apakah Aiptu Yudika sebelumnya ada masalah di tempat kerja, Asep mengatakatan tidak ada sama sekali. "Keterangan dari anggota, di tempat kerja tidak ada masalah sama sekali," pungkasnya.
Banyak Kalangan Berduka
Di mata para tetangga, Aiptu Yudika Manao (44) dikenal baik, ramah dan tidak banyak bicara. Sosok pendiam Aiptu Yudika juga diakui para awak media yang banyak berinteraksi dengan mendiang.
"Kami tidak habis pikir kenapa bisa begitu. Saya kenal beliau orangnya tanggungjawab dan patuh sama pimpinan," kata Bayu, salah satu wartawan koran lokal di Batam.
Bayu mengaku, selain serius dan patuh dengan pimpinan, korban juga dikenal baik dan ramah, bahkan terkadang suka humor. "Kami sangat merasa kehilangan," ungkapnya.
Senada juga diungkapkan Ali, wartawan media online lokal Batam. Ali masih tak percaya dengan kepergian Aiptu Yudika Manao.
"Baru kemarin saya tak sengaja ketemu beliau, sekarang melihat korban dalam kondisi tak bernyawa," kata Ali. (berbagai sumber)