Sebelumnya, permintaan itu disampaikan Anas melalui akun twitternya yang dikelola admin @anasurbaningrum, beberapa waktu lalu. Tri sendiri merupakan orang dekat sekaligus loyalis mantan Ketua Umum PD tersebut.
Menurut Tri, penyebabnya adalah, karena masalah elektabilitas Partai Demokrat yang terus anjlok setelah ditinggalkan Anas Urbaningrum dan dikendalikan SBY.
"Waktu mas Anas jadi Ketua Umum elektabilitas Partai Demokrat di atas 10 persen. ya antara 11 samapai 12 persen lah. Namun, banyak elit Partai Demokrat kemudian beramai-ramai meminta kepada Pak SBY untuk menyelamatkan partai. Itulah yang kemudian mas Anas merasa elektabilitas PD sekarang ini kan tahu kemarin 2013, 7,2 persen. Nanti sekarang ada lagi dan ada bocoran sudah 6 koma berapa persen," ," kata Tri usai menjenguk Anas di Rutan KPK, Jakarta, Senin (27/1/2014).
Dijelaskan Tri, Anas merasa heran dengan sikap elit Parta Demokrat saat ini. Sebab, meski elektabilitas anjlok, tak ada yang berani menyuarakan pergantian ketua umum.
Lebih lanjut dikatakan Tri, para elit Demokrat ini seakan buta dengan hasil-hasil survei yang terus menunjukkan kebobrokan elektabilitas Demokrat.
"Jadi inilah para elit PD, para sengkuni ini, mereka di saat seperti ini seakan-akan buta, tuli dan bisu. Yang sangat disayangkan, masa partai yang sudah seperti ini kok mereka diam," ujarnya.
Sebelumnya akun @anasurbaningrum menyuarakan pergantian SBY jadi ketua umum. Itu penting dilakukan karena elektabilitas Demokrat terus turun menurun. Satu di antara kicawan twitt @anasurbaningrum yakni "Untuk masa depan PD perlu dipikirkan lagi ganti Ketum. Agar PD tidak terbebani citra pemerintah yang merosot #beraniadil. *Abah??."
Tri sendiri menjamin kicauan tersebut merupakan pemikiran Anas Urbaningrum. Menurut Tri meski Anas di Rutan KPK, namun saat dijenguk sahabat-sahabatnya, Anas kerap menyuarakan pemikiran-pemikirannya. (tribunnews)