Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2012 @ majalahbuser.com
Mojokerto - Meski unik dengan bulu gondrongnya, namun populasi kambing gembrong sangat mengkhawatirkan. Di Indonesia, hanya tersisa 27 ekor kambing gembrong. Kambing ini diambang kepunahan.

"Ini sudah kategori dangerous. Bahaya sekali. Kepunahan mengancam setiap saat," ujar Ali Agus saat ditemui detikcom usai mendampingi tim UGM melakukan pengambilan sperma kambing gembrong di peternakan kambing gembrong kawasan Pacet, Kamis (22/8/2013).
Jumat, 23/08/2013

Diambang Kepunahan, Kambing Gembrong Hanya Tersisa 27 Ekor
Dekan Fakultas Peternakan Universitas Gajah Mada itu mengatakan, peternakan kambing gembrong di Indonesia hanya ada 2 yakni di Karangasem, Bali dan Pacet, Jatim. Di Peternakan Pacet, Mojokerto, jumlah kambing gembrong hanya tinggal 5 ekor. Gembrong jantan hanya satu ekor. Dan si jantan ini harus membuahi empat ekor betina.

Hanya menghasilkan satu anak setiap kelahiran disebut Ali menjadi salah satu sulitnya mengembangbiakkan kambing gembrong. "Berbeda dengan kambing biasa yang bisa beranak hingga 3 ekor, kambing gembrong ini hanya menghasilkan satu anak setiap kehamilan," tambah Ali.

Selain itu, kambing ini juga tidak tahan dengan cuaca panas. Kambing gembrong lebih suka dengan cuaca sejuk. Karena itu dipilih Pacet untuk pengembangbiakkan kambing unik ini.


Upaya Pelestarian Kambing Gembrong Terus Ditingkatkan

Hanya tersisa 27 ekor, pengembangbiakan kambing gembrong terus ditingkatkan. Upaya tersebut mutlak dilakukan agar tak punah sehingga anak cucu kita terus bisa melihat spesies kambing berbulu gondrong ini.

Semenjak peternakan kambing gembrong di Pacet dibuka oleh PT HRL Internasional tahun 2007 lalu, proses pengembangbiakan terus dilakukan. Baik sesama spesies atau dengan kambing jenis lain. Hingga kini, jumlah anak Kambing Gembrong di peternakan Pacet mencapai 15 ekor.

"Sekarang anaknya 15 ekor. 7 Ekor itu yang murni hasil kawin dengan kambing gembrong betina. Sisanya adalah hasil kawin dengan kambing jenis lain, seperti jenis kambing muara atau kambing kacang," papar Manajer Plan PT HRL sekaligus pengelola peternakan, Agus Susilo, Jumat (23/8/2013).

Menurut Agus, harus segera ditemukan solusi untuk mengembangbiakkan guna menghasilkan keturunan yang sehat dan baik. Hal ini juga untuk menghindari perkawinan sedarah (inbreeding) pada kambing gembrong.

"Kalau populasinya kian sedikit, lama-lama terjadi perkawinan antar keluarga, ini nanti bisa menghasilkan keturunan yang buruk. Nggak boleh begitu," imbuh Agus.

Keprihatinan Agus dan kawan-kawan agaknya sudah mulai memudar. Badan Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari menawarkan kerjasama dengan Fakultas Peternakan UGM untuk meneliti dan mengembangbiakkan lebih jauh tentang Kambing Gembrong ini.

"Kami harap ini bisa jadi titik terang langkah penyelamatan si kambing gombreng, bagaimana caranya mencegah kepunahan. Kami terus dalami," tandas Ali. (detik)
kambing-gembrong
      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :