Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2012 @ majalahbuser.com
Jakarta - Sebanyak 15 orang yang terlibat dalam kerusuhan di ruang sidang Mahkamah Konstitusi (MK) diamankan di Mapolres Metro Jakarta Pusat. 15 Orang tersebut kini tengah menjalani pemeriksaan intensif.

"Sore tadi kita amankan dari Wisma Nusantara," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Tatan Dirsan Atmaja di Mapolres Jakarta Pusat, Jl Kramat Raya, Kamis (14/11/2013).
Jum'at, 15 November 2013

Rusuh di MK, Polisi Periksa Intensif 15 Orang Termasuk Daud Sangadji
Tatan mengatakan, salah satu dari 15 orang tersebut adalah calon wagub Maluku Daud Sangaji. Dirinya dan 10 orang lain diamankan saat berada di sebuah kafe di Wisma Nusantara.

"Kita bicara baik-baik tadi. Beliau kita amankan saat sedang minum kopi di kafe," kata Tatan.

Tatan mengatakan, dari seluruh pria yang ditangkap tersebut statusnya hingga kini masih sebagai saksi. Pihaknya belum dapat memutuskan siapa pelaku ataupun dalang dalam kerusuhan tersebut.

"Seluruhnya masih saksi. Kita masih akan terus dalami," ujarnya.

Namun 15 orang tersebut belum final. Polisi masih akan lakukan pengejaran kepada beberapa orang yang diduga terlibat dalam kerusuhan tersebut.

"Kita masih lakukan pengejaran, dibantu Polsek dan Polda," pungkasnya


Soal Rusuh di MK, Ketua MPR: Lembaga Penegak Hukum Jangan Dihakimi!

Ketua MPR Sidharto Danusubroto tak setuju jika alasan citra buruk MK menjadi alasan pembenar bagi kerusuhan di Mahkamah Konstitusi (MK). Masyarakat tetap harus bisa menghormati lembaga penegak hukum.

"Kalau republik ini tidak menghormati lembaga hukum, mau kemana lagi kita? Bahwa ada oknum yang jelek itu iya, tapi jangan lembaga dihakimi," kata Sidharto di Gedung MPR, Senayan, Jakarta, Kamis (14/11/2013).

Mantan pengawal Presiden Soekarno ini mengaku prihatin melihat fenomena kebrutalan yang terjadi siang tadi itu. Menurutnya, seharusnya publik bisa lebih bijaksana memisahkan kasus Mantan Ketua MK Akil Mochtar dengan lembaga MK itu sendiri.

"Jangan sampai dengan tertangkapnya Ketua MK maka harus ada kejadian begini. Harus dipisahkan antara kasus itu," ucapnya.

Kerusuhan di MK terjadi menjelang tengah hari tadi. Sebelum kerusuhan pecah, MK memutuskan menolak pengulangan Pilkada Maluku. Tiba-tiba ada segerombolan orang yang beranjak brutal.

Kursi-kursi menjadi sasaran amuk sekelompok orang itu. Sejumlah barang-barang inventaris juga rusak. Polisi kemudian mengamankan sejumlah orang dari kerusuhan ini.


MK Sepenuhnya Serahkan Kasus Kericuhan di Sidang ke Polisi

Disinyalir ada dalang dibalik aksi ricuh yang terjadi saat sidang sengketa Pilkada Maluku di MK siang tadi. Terkait hal tersebut, MK menyerahkan sepenuhnya pengusutan terhadap 'sang dalang' kepada pihak kepolisian.

"Pihak penyidik polisi yang cari, kalau kita cari dalangnya, kita enggak sidang-sidang," kata Hakim MK Harjono, di gedung MK, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (14/11/2013).

Menurut Harjono, tak ada urusan dengan MK siapapun dalangnya. Satu yang pasti, perusakan tersebut dirasa telah mencederai status Indonesia negara hukum.

"Itu urusan sana (polisi), tahu atau tidak (siapa dalangnya) kita tidak ada masalah, itu urusan penegak hukum," ujar Harjono.

Sejauh ini pihak kepolisian telah mengamankan 10 orang untuk dimintai keterangan terkait aksi ricuh tersebut. Calon Wakil Gubernur Maluku Daud Sangadji menjadi salah satu yang diamankan Polres Jakarta Pusat. (detikNews)
      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :