Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2012 @ majalahbuser.com
Tim menyatakan bahwa apa yang diungkapkan Gubernur Bengkulu, Junaidi Hamsyah, Rabu (11/9/2013), tidak benar. Tim peneliti menyatakan, tidak ada ancaman bencana akibat letusan gunung api bawah laut di Bengkulu.

Dalam konferensi pers yang diadakan pada Senin (16/9/2013) hari ini di Jakarta, BPPT menyatakan bahwa gunung bawah laut memang dijumpai dalam survei yang dilakukan dengan kerja sama beberapa lembaga riset di Indonesia dan Perancis.
Senin, 16 September 2013

Ditegaskan, Tidak Ada Gunung Api Aktif Bawah Laut di Bengkulu

Jakarta - Masyarakat Bengkulu dan sekitarnya tidak perlu khawatir. Tim peneliti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang terlibat survei batimetri di laut Bengkulu dengan kapal riset Baruna Jaya menyatakan bahwa tidak ada gunung api bawah laut di wilayah itu.
Dasar gunung tersebut berada di kedalaman 5.000 meter di bawah permukaan laut. Sementara itu, puncak gunung berada di kedalaman 1.280 meter di bawah permukaan laut. Diameter gunung mencapai 40 - 50 kilometer.

Meski berbentuk kerucut, observasi lebih lanjut yang dilakukan BPPT pada Desember 2010 menyatakan bahwa gunung yang ditemukan tidak memiliki tanda-tanda gunung api, apalagi gunung api aktif yang bisa meletus sewaktu-waktu.

"Kalau gunung api aktif biasanya memiliki temperatur lebih tinggi dari sekitarnya. Saat kita teliti, ternyata temperaturnya sama saja. Jadi, bukan gunung api aktif," kata Ridwan Djamaluddin, Deputi Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam BPPT.

"Kita turunkan peralatan CTD (conductivity, temperature, and depth) untuk mengamati suhu wilayah itu. Namun, setelah diteliti, ternyata tidak ada anomali suhu secara signifikan," imbuh Dwo Haryanto dari Pusat Teknologi Survei Kelautan BPPT yang terlibat riset.

Keberadaan gunung api bawah laut ditandai dengan adanya keanekaragaman hayati yang lebih tinggi serta organisme yang tahan terhadap panas tinggi. Dua faktor ini juga belum dibuktikan keberadaannya di sekitar gunung yang ditemukan di bawah laut Bengkulu.

Karena gunung dikonfirmasi bukan merupakan gunung api aktif, masyarakat tak perlu khawatir. Bencana lain yang lebih perlu diantisipasi adalah gempa, karena wilayah Sumatera umumnya memang wilayah rawan gempa dan baik masyarakat ataupun infrastrukturnya belum siap menghadapi risiko gempa.


Sebelumnya, Gubernur Yakin Ada Gunung Api di Bawah Laut Bengkulu

"Gunung berapi tersebut saat ini masih aktif dan menjadi ancaman bencana alam yang sangat dahsyat bagi masyarakat Bengkulu. Serba salah kalau diumumkan kepada masyarakat menjadi resah dan tidak diumumkan ditakutkan benar-benar meletus, nantinya jadi repot juga," kata Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah.

Gubernur saat itu menghadiri diskusi pada Pertemuan Koordinasi Kerja Sama Pemerintah Provinsi Bengkulu dengan Usaid Project Concern International dan Kaba Hill Center tentang climate adaptation dan disaster resiliense/cadre di Gedung Serba Guna Pemprov Bengkulu, Rabu (11/9/2013).

Hal senada juga disampaikan Asisten II Pemprov Bengkulu Ir M Nasyah, MT yang mengatakan, posisi gunung berapi di bawah laut Bengkulu letaknya berada di antara Pulau Enggano dan Pulau Mega, yang merupakan salah satu gunung bawah laut terbesar dan tertinggi di dunia.

"Itu kan sudah ada penelitian dari Perancis dan memang benar ada gunung berapi bawah laut, hanya saja posisi keaktifannya rendah atau tinggi belum diketahui. Untuk itulah, kita minta datanya kepada peneliti Perancis tersebut sebab ada potensi bencana yang sangat besar," jelasnya.

Ia juga meminta agar tim ahli gunung api geologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) membantu Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk melakukan penelitian langsung ke Pulau Enggano.

Masih menurut M Nasyah, dua tahun lalu, tim yang terdiri dari gabungan para pakar geologi Indonesia, AS, dan Perancis berhasil menemukan gunung api raksasa di bawah perairan barat Sumatera. Gunung api tersebut berdiameter 50 km dan tinggi 4.600 meter yang berada di 330 km arah barat Kota Bengkulu. (kcm)
      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :