Sementara itu untuk korban dua kecamatan akibat meluapnya sungai Serang, Di Kecamatan Karanganyar, ada 2.500 KK mengungsi. Mereka berasal dari Desa Wonorejo, Ketanjung dan Ngaluran.
"Di Kecamatan Wedung, ada sekitar 10.000 jiwa mengungsi di Desa Mutihkulon dari warga Desa Kedungmutih, Desa Kendalasem, Desa Tedunan, Desa Babalan dan Desa Kedungkarang," lanjutnya.
BPBD membuat dapur umum di tempat-tempat pengungsian di tiap kecamatan. "Sampai saat ini logistik masih cukup. Semoga cepat surut air yang menggenangi rumah warga," harap Dwi.
BPBD Demak Tetapkan Tujuh Desa Tanggap Darurat Banjir
Sejak Kamis (23/1/2014), tujuh desa di tiga kecamatan di Kabupaten Demak ditetapkan sebagai desa tanggap darurat banjir. Menurut BPBD Demak Ketujuh desa ini meliputi Desa Mijen, Pecuk (Kecamatan Mijen), Ketanjung (Kecamatan Karanganyar), Tedunan, Babalan, Kedungkarang dan Kedungmutih (Kecamatan Wedung).
Genangan air di tujuh desa tersebut ketinggiannya bervariasi mulai 30 cm sampai 1,5 meter.
Menurut Kabid Rehab dan Rekontruksi BPBD Demak, Dwi Artanto saat ditemui Jumat (24/1/2014) di kantornya, dari ketujuh desa tersebut, imbas genangan air yang menurut BPBD terparah ada di Desa Pecuk dan Desa Mijen.
"Dua desa tersebut terkena dampak jebolnya tanggul Serang Welahan Drain (SWD) 1 dan 2 di Desa Ketileng, Kecamatan Welahan, Jepara," jelasnya.
Dwi menjelaskan saat ini petugas BPBD dibantu Kodim Demak, Polres Demak, relawan, dan PMI Demak melakukan penangganan korban banjir di setiap wilayah.
"Logistik dan obat-obatan telah disalurkan. Kami hanya kekurangan perahu karet untuk evakuasi maupun membawa logistik," ujarnya.
Menurut Relawan PMI Demak yang bertugas di Desa Pecuk, Nur Kholis yang air menggenangi rumah warga sejak Selasa (21/1/2014) tengah malam.
"Berdasar keterangan warga saat itu warga dibangunkan suara kentongan yang menandakan bahwa tanggul Sungai Serang jebol. Selang satu jam, air masuk ke rumah warga. Baru Selasa (21/1/2014) sore diketahui tanggul sungai Serang di Jepara jebol," cerita Nur Kholis.
Dia mengatakan sejak April 2013 terakhir kali banjir, banjir di Kecamatan Mijen ini sudah ketiga kalinya dalam kurun waktu satu tahun.
"Rumah warga dari jalan itu sudah lebih tinggi sekitar 30 sentimeter, air masih bisa masuk rumah. Terparah hingga sedada orang dewasa. Saat ini warga diungsikan di tempat lebih tinggi," ujarnya.(dtk)