Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya Jl. Ahmad Yani D-6 Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543 E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2012 @ majalahbuser.com
"Rakyat tambah melarat, petani sekarat. Seharusnya kebocoran minyak dan gas berupa korupsi, suap, dan pungli dulu yang diberantas. Bangkit dulu, baru Indonesia Hebat, bukan rakyat kecil dilibas," seru Ketua APPI Jatim Jumantoro.
Petani mempertanyakan keberanian wakil rakyat membela kepentingan mereka.
Selasa, 18 Nopember 2014
APPI Jatim: BBM Naik, Rakyat Melarat, Petani Sekarat
Jember - Asosiasi Petani Pangan Indonesia Jawa Timur menolak kenaikan harga bahan bakar minyak yang diputuskan Presiden Joko Widodo sejak Selasa (18/11/2014) dini hari.
"Dampak dari kenaikan harga BBM ini adalah naiknya harga sembilan bahan pokok yang membuat petani semakin terbebani," kata Jumantoro.
Padahal, setelah hujan turun saat ini, petani baru akan menanam padi. "Ongkos produksi membengkak, harga sarana produksi juga ikut naik. Sementara pemerintah belum menjamin perlindungan harga sembilan bahan pokok," keluh Jumantoro.
Dalam konteks kenaikan harga BBM ini, APPI Jawa Timur mengkritik realisasi kartu sehat dan kartu pintar.
"Dua kartu itu kurang tepat. Apalah artinya kartu sehat dan kartu pintar, kalau rakyat banyak yang sakit karena kelaparan. Pemerintah seharusnya mengeluarkan kebijakan untuk menjamin pemberdayaan petani dan perlindungan harga sembako, serta menekan angka kebocoran APBN," kata Jumantoro. [beritajatim]