Umumnya, setelah sebuah gempa cukup besar terjadi, para pakar tektonik dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan memperingatkan potensi adanya gempa susulan.
Namun, dalam kasus gempa Kebumen kali ini, peringatannya bukan hanya gempa susulan tetapi juga gempa yang terpicu (triggerred earthquake/event). Gempa susulan selalu memiliki magnitud lebih kecil dari gempa utama. Namun, tidak dengan gempa yang terpicu.
"Bisa memiliki magnitud yang lebih besar dari gempa sebelumnya," kata Irwan yang merupakan doktor di bidang geofisika dari Nagoya University, Jepang, itu. Irwan menuturkan, potensi adanya gempa terpicu terkait dengan lokasi gempa yang berdekatan dengan wilayah palung Jawa.
Gempa berpusat di wilayah 40 kilometer dari garis pantai dan pada kedalaman 88 km, di area yang disebut zona Benioff. "Gempa yang terpicu mungkin terjadi mengingat di bagian dekat trench (palung) aktivitas kegempaannya memang sedikit," jelas Irwan.
Irwan menjelaskan, gempa yang terpicu bisa terjadi di segmen sebelah segmen gempa penyebab gempa yang terjadi pada pukul 12.14 WIB siang ini. Bisa dirasakan pula oleh wilayah yang luas. Irwan menambahkan, "gempa yang terpicu juga bisa terjadi di kedalaman yang lebih dangkal dari siang tadi."
Sejauh ini, telah terjadi enam gempa setelah gempa utama Kebumen. Gempa terakhir terjadi pada pukul 15.39 WIB dengan magnitud 4,2. Irwan menuturkan, enam gempa yang terjadi itu adalah gempa susulan, bukan gempa yang terpicu. Ia mengatakan, masih perlu diwaspadai kemungkinan adanya gempa yang terpicu.
BNPB: 45 Bangunan Rusak Akibat Gempa 6,2 SR di Kebumen
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengumpulkan data dampak gempa 6,2 SR di Kebumen. Ada puluhan rumah yang rusak namun tak ada korban jiwa.
"Laporan sementara perkembangan dampak bencana gempa bumi 6,2 SR pada kedalaman 48 km, posisi 104 km barat daya Kebumen pada pukul 12.14 WIB telah menyebabkan puluhan rumah rusak," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam siaran pers, Sabtu (25/1/2014).
Berdasarkan data sementara yang dihimpun BNPB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dampak gempa Kebumen sebagai berikut:
1. Purworejo, Jawa Tengah:
1 rumah rusak berat di Desa Krandegan Kecamatan Bayan
1 rumah rusak berat di Desa Tangkisan.
2. Banyumas, Jateng
16 rumah roboh di Kecamatan Pekuncen, termasuk 1 serambi Masjid
1 rumah roboh di Desa Babakan Kecamatan Karanglewas
3. Kebumen, Jateng
1 Unit masjid Jami At-Taqwa rusak berat
Beberapa rumah di desa Wonoharjo Kecamatan Rowokele mengalami retak-retak yang saat ini sedang dilakukan pengecekan lapangan.
4. Cilacap, Jateng
1 Rumah rusak berat a.n Setradinata, Desa Adiraja RT 3/RW 5, taksiran kerugian Rp 17 juta. Korban jiwa nihil
1 rumah rusak berat a.n Dirun (45), Desa Karangsari, Kecamatan Adipala, kerugian Rp 20 juta
1 rumah rusak berat a.n Rohmat (50), Desa Karangsari, Kecamatan Adipala RT 4/RW 4, taksiran kerugian Rp 25 juta
13 unit rumah rusak ringan
5) Magelang, Jateng
2 rumah rusak di Desa Majaksingi, Kecamatan Borobudur.
6). Daerah Istimewa Yogyakarta
Di Bantul, kerusakan rumah ada 5 unit di Desa Tirtohargo dan 3 unit di Desa Srigading Kecamatan Bantul.
"Hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa. Petugas BPBD masih melakukan pendataan," pungkas Sutopo. (berbagai sumber)