Pada pukul 17.00 wita, Password kunci Jawaban test resmi di clic oleh Dir Intel Polda Sultra Kombes Pol Drs. Sumadi,M.Si selaku ketua Panitia psiko test, namun sebelumnya, Sumadi terlebih dahulu membacakan Passing Grade atau ambang batas nilai kelulusan yaitu 61.
Hasil test Phsiko ditayang secara Live agar para casis dapat melihat sendiri nilai test nya dan dimulai dari Casis Polwan yang disertai sorakan para casis yang memadati GOR Pemuda Sao-Sao Kendari karena saat yang mereka nantikan telah tiba.
Ditengah-tengah kerumunan ribuan casis, terlihat dan terdengar beraneka suara, ada yang menangis histeris karena nilainya tidak memenuhi syarat ( TMS) dan ada juga yang tertawa riang karena nilainya memenuhi syarat (MS).
Dari informasi yang diperoleh dari Panitia bahwa Casis yang tidak memenuhi syarat (MS) atau gugur sebanyak 568 orang dari total casis Polki dan Polwan yang ikut test phisiko sebanyak 2475 orang.
Sayangnya, Wartawan MajalahBuser yang melakukan peliputan sejak awal pendaftaran tidak dapat menyaksikan penayangan hasil test Polki. Salah seorang Panitia berpangkat IPTU mempersoalkan keberadaan wartawan MajalahBuser.
Menurutnya, setiap hari ia melihat La Ode Baharuddin (Bahar) berada di Mapolda untuk meliput proses seleksiPenerimaan Brigadir polisi Laki -laki (Polki) dan Polisi perempuan (Polwan) tetapi ia mengaku belum pernah membaca beritanya
"Tidak adakah berita ditempat lain selain disini" Tanya seorang Panitia yang berpangkat IPTU tersebut.
La Ode Baharuddin (Kepala Perwakilan Buser Sulawesi Tenggara), kemudian menjelaskan kepada Panitia yang berpangkat IPTU tersebut, bahwa dia tidak ada kepentingan apa-apa disitu selain menjalankan tugas jurnalistik.
"Saya hanya ingin ambil gambar hasil test para casis untuk tujuan dokumentasi, saya ada disini hanya guna meliput peristiwa disini untuk diberitakan di Media Online majalahbuser.com, berita saya bisa bapak baca kapan saja, tiap hari saya beritakan peliputan disini" jelas Bahar kepada Panitia yang berpangkat IPTU tersebut
Bahkan yang ditegur oleh seorang Panitia ditengah kerumunan orang banyak langsung membuka phabletnya dan memperlihatkan seluruh berita tentang Penerimaan casis Polda Sultra, namun yang bersangkutan enggan melihatnya dan hanya dibaca salah seorang Panitia berpangkat Brigadir Kepala (Bripka) dan seorang Panitia PNS Polda.
Kemudian Bahar berusaha melakukan konfirmasi kepada Kapolda atau melalui Kabid Humas Polda Sultra atas prilaku panitia yang tidak wajar dan mempersoalkan keberadaan Media Online, namun sampai berita ini ditayang , Bahar belum bisa bertemu Kapolda atau Kabid Humas. (red)