Peserta karnaval dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu kelompok SKPD dan Intansi Pemerintah (Sipil/TNI/Polri), kedua kelompok sekolah (SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi), ketiga kelompok BUMN,BUMD, swasta, Ormas maupun umum.
"Tiap kelompok akan diambil juara pertama sampai tiga. Kami mengimbau peserta melewati rute yang di tentukan, supaya tidak di kurangi nilainya, sebab sejumlah titik ada jurinya," ungkap Kabag Humas, Protokol dan Santel Pemkot Magelang Sutomo Hariyanto.
Karnaval juga dimeriahkan 18 grup marching band dan puluhan kesenian tradisional baik dari dalam atau luar kota. Ketua Panitia Karnaval, Joko Suparno menjelaskan, karnaval ini sebagai hiburan bagi masyarakat sekaligus menggali potensi kesenian tradisional. Ribuan masyarakat menyemut di sepanjang rute karnaval dari lapangan Rindam IV/Magelang, Jl A Yani, Alun-alun, Jl Pemuda, hingga Jl Tidar.
"Ada lebih dari 1.851 orang terlibat dalam karnaval. Mereka semua semangat mengikuti karnaval. Di sekitar panggung utama memang kami pasang barikade untuk memberi keleluasan peserta beratraksi," tuturnya.
Hadir di panggung utama, Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito, Sekda Kota Magelang, Sugiharto, Forpimda, para pengusaha, dan segenap tamu undangan. Mereka terlihat sangat terkesan menyaksikan aneka mobil hias dan atraksi kesenian para peserta karnaval ini.
Tak kalah menarik perhatian para penonton adalah, penampilan grup marching band dari MI Al Iman, Tuguran. Meski mereka berkostum sederhana dibanding dengan grup marching band lainnya, namun grup marching band yang telah kali ketiga ikut dalam karnaval ini, tetap semangat dalam menunjukkan aksi kebolehannya.
"Seragam atau kostum grup marching band kami memang tidak semewah kostum grup marching band dari sekolah-sekolah yang lain, namun hal ini justru kita jadikan media pembelajaran pendidikan karakter yang kami tanamkan kepada semua anak didik kami. Bahwasannya kita tidak boleh menilai seseorang dari penampilan saja, kita juga tidak boleh minder meski belum bisa tampil seperti yang lainnya, yang penting tetap semangat" papar Endah Sulistiyowati, salah satu guru yang mendamping dalam acara tersebut. (hm/herlit)