Pernyataan ini terkait dengan beredarnya pesan berantai, yang menyebut pasangan Jokowi-JK unggul dalam pemungutan suara di luar negeri di Pilpres 2014. Menurut Hadar Kertas suara yang telah dicoblos disimpan dalam kotak suara yang telah disegel. Kotak disimpan di PPLN yang terletak di kantor kedutaan besar Indonesia (KBRI) dan KJRI di luar negeri.
Meski begitu, jika ada yang merilis hasil exit poll menurut Hadar hal tersebut memungkinkan. Hanya saja, setiap hasil exit poll yang dirilis diharapkan dilengkapi dengan metode jajak pendapat yang digunakan. Misalnya, polling dilakukan dalam rentang waktu tertentu terhadap beberapa jumlah pemilih yang baru keluar dari Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN).
"Kalau exit poll mungkin saja, tapi mereka harusa punya metodologi yang kuat. Karena hasil exit poll ini kan bisa saja mempengaruhi preferensi masyarakat," ujarnya.
Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membolehkan hasil jajak pendapat, hitung cepat, dan exit poll dirilis kapanpun, menurut Hadar memang memberikan dampak beragam bagi pemilih. Karena itu, masyarakat diminta mencermati dan hati-hati dalam memahami hasil survei dan exit poll.
Hasil pemantauan yang dilakukan Hadar hari ini di Kuala Lumpur, kata dia, tidak mendapati tim pasangan calon tertentu melakukan jajak pendapat atau exit poll.
"Saya mengunjungi dua tempat di Kuala Lumpur, di KBRI sama di sekolah Indonesia. Ada 22 TPSLN di KBRI dan 2 di sekolah, cukup ramai dan saya enggak lihat ada yang lakukan exit poll," ungkapnya.
Pemungutan suara luar negeri dilakukan lebih awal mulai dari 4 hingga 6 Juli. Pemungutan awal disesuaikan dengan jadwal libur WNI di luar negeri. Rekapitulasi penghitungan suara di luar negeri baru akan dimulai panitia pemilihan luar negeri (PPLN) pada 9 Juli. Dilanjutkan dengan hasil penghitungan suara dari drop box dan lewat pos hingga 13 Juli. Hasil rekapitulasi kemudian dikirimkan ke dalamn negeri pada 14 Juli 2014.
Sebelumnya, Sabtu, 5 Juli 2014 malam, beredar dua versi hitungan cepat pemilihan presiden (Pilpres) di luar negeri. Versi pertama pasangan Jokowi-JK menang. Disebut versi pertama, karena hasil hitungan ini pertama kali muncul di media sosial. Versi kedua, pasangan Prabowo-Hatta yang menang. Versi kedua ini muncul belakangan, beberapa jam setelah versi pertama muncul.
Menurut versi pertama, Jokowi-JK menang di beberapa negara, seperti di Arab Saudi Jokowi 75% dan Prabowo 25%. Eropa Jokowi 60% dan Prabowo 40%. Di Amerika Serikat, Jokowi 80% dan Prabowo 20%. Lalu di Australia Jokowi 85% dan Prabowo 15%. Di Timur Tengah, Jokowi 70% dan Prabowo 30%. Lalu di Asia Oceania, Jokowi 65% dan Prabowo 35%. Di Malaysia, Jokowi 85% dan Prabowo 15%. Terakhir di Jepang, Jokowi 60% dan Prabowo 40%.
Beberapa jam kemudian muncul versi lain yakni Prabowo-Hatta menang di luar negeri. Misalnya, di Taiwan Prabowo-Hatta 76% dan Jokowi-JK 24%. Arab Saudi Prabowo-Hatta 46% dan Jokowi-JK 54%. Malaysia Prabowo-Hatta 75% dan Jokowi-JK 25%. Jepang Prabowo-Hatta 77% dan Jokowi-JK 23%.
Di Tiongkok Prabowo-Hatta 45% dan Jokowi-JK 55%. Sementara di Yaman Prabowo-Hatta 66% dan Jokowi-JK 34%. Singapura Prabowo-Hatta 52% dan Jokowi-JK 48%.
Kedua pihak pun merespons hasil hitungan cepat. Anggota Tim Sukses Jokowi-JK, Alwi Shihab mengatakan, kalau hitungan cepat itu benar, maka ini bukti bahwa pemilih luar negeri semakin cerdas menilai capres yang dipilihnya.
Tidak kalah semangat, Ketua Harian DPP Partai Demokrat (PD) Syarief Hasan pun menggelar jumpa pers, di Jakarta, Sabtu (5/7). "Beberapa negara besar kecuali Arab Saudi, Prabowo-Hatta unggul mutlak. Insya Allah Prabowo-Hatta menang di luar negeri. Info terkini ya begitu Prabowo-Hatta untuk sementara unggul di luar negeri," kata Syarief.
Berdasarkan Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 462/Kpts/KPU/Tahun 2014 yang ditandatangani Ketua KPU Husni Kamil Manik, pada 20 Juni 2014, pelaksanaan Pilpres di luar negeri dilaksanakan pada 4-6 Juli 2014 dan penghitungan suara, pada 9 Juli 2014. Pada lampiran Keputusan KPU disebutkan bahwa jadwal pelaksanaan Pilpres 2014 di ibu kota masing-masing perwakilan RI, di antaranya Amman (Yordania) dan Jeddah (Arab Saudi) digelar pada Jumat (4/7).
Sementara itu, pada 5 Juli, Pilpres digelar di Dili (Timor Leste), Hong Kong, Kairo (Mesir), Kuwait City (Kuwait) , Berlin (Jerman ), Canberra (Australia), Cape Town (Afrika Selatan), London (Inggris), Den Haag (Belanda), Kuala Lumpur (Malaysia), dan Kopenhagen (Denmark).
Selanjutnya, pada 5 Juli digelar Pilpres 2014 di Ankara (Turki), Baghdad (Irak), Bangkok, dan Abu Dhabi (UEA). Di Beijing, Tiongkok, WNI memberikan suaranya pada 6 Juli. Pada hari yang sama WNI juga memberikan hak suaranya untuk Pipres 2014 di Islamabad (Pakistan), Damaskus (Suriah), dan Madrid (Spanyol). [berbagai sumber]