"Kalau dari substansi isi yang disampaikan, pasangan Jokowi-JK lebih solutif," ujar pengamat politik Heri Budianto, Senin (9/6/2014) malam.
Heri berpendapat, jawaban yang lebih solutif itu dilatarbelakangi faktor pengalaman JK. "(Namun) Jokowi juga sampaikan program kerja yang telah dilakukan," imbuh dia.
Sementara itu, jawaban yang diberikan oleh pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menurut Heri lebih normatif. Mereka dinilai tidak dapat memberikan contoh konkret untuk menjawab permasalahan yang diangkat moderator.
"Seharusnya Hatta bisa memberikan contoh karena berpengalaman di pemerintahan. Tapi ternyata tidak keluar. Prabowo-Hatta minim contoh konkret," kata Heri. Kendati demikian, Heri memberi apresiasi untuk kekompakan Prabowo dan Hatta dalam menjawab pertanyaan.
Menurut Heri, Prabowo-Hatta telah adil berbagi waktu untuk memberikan jawaban. "Dari sisi kekompakan, Prabowo dan Hatta lebih terlihat kerja samanya, dari cara menjawab dan durasi waktu," sebut dia.
"Pertanyaan JK soal HAM Jadi Momentum Bagus bagi Prabowo"
Pengamat politik Heri Budianto menganggap debat kandidat calon presiden dan calon wakil presiden adalah momentum tepat bagi calon presiden bernomor urut satu Prabowo Subianto mengklarifikasi soal pelanggaran hak asasi manusia yang kerap dialamatkan padanya.
"Prabowo memiliki kesempatan untuk menjawab sinyalemen yang selama ini muncul di publik. Ketika Jusuf Kalla bertanya itu, bisa diklarifikasi oleh Prabowo," ujar Heri, Senin (9/6/2014) malam.
Heri tidak melihat pertanyaan yang diajukan JK sebagai sebuah serangan kepada Prabowo. Justru, kata Heri, ini merupakan momentum bagi Prabowo untuk mengklarifikasi sekian banyak informasi sumir tentang dirinya.
Namun, Heri menyayangkan klarifikasi yang diberikan Prabowo kurang spesifik sehingga masih menyisakan tanya bagi sebagian masyarakat awam.
Dalam debat capres-cawapres yang digelar di Balai Sarbini, Jakarta, dan juga disiarkan langsung oleh beberapa stasiun televisi swasta tersebut, Kalla beberapa kali menyinggung masalah HAM.
Dalam salah satu sesi, Kalla bahkan meminta Prabowo menyampaikan program terkait penyelesaian kasus pelanggaran HAM pada masa lalu.
Namun, Prabowo justru menggunakan waktu tiga menit yang digunakan moderator bukan untuk menjawab pertanyaan Kalla melainkan mengklarifikasi kasus pelanggaran HAM yang sering kali dikaitkan kepadanya.
"Saya mengerti arah pertanyaan Bapak. Tapi, sebagai mantan prajurit, saya telah melaksanakan tugas sebaik-baiknya, selebihnya adalah atasan yang menilai," kata Prabowo.
Dia menjelaskan pula bahwa apa pun yang dia lakukan dalam tugas adalah sebaik-baiknya untuk menjaga keselamatan rakyat Indonesia. (kcm)