Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Jakarta - Hingga tengah malam pukul 01.00 WIB tadi, warga masih mengerumuni lokasi adanya isu penampakan pocong di Roxy, Jakarta Pusat. Padahal pohon yang ditengarai menjadi tempat tinggal pocong tersebut telah dipotong.

"Betul hingga tengah malam warga masih mengerumuni lokasi," kata petugas Polsek Gambir, Ipda Untung, kepada detikcom, Sabtu (3/12/2011) dini hari.
Sabtu, 03 Desember 2011

Warga Masih Kerumuni Lokasi Penampakan Pocong di Roxy
Pohon-Tempat-Nangkring-Pocong-Ditebang

Untungnya arus lalu lintas sepi karena sudah dini hari sehingga tidak terjadi kepadatan maupun kemacetan. Menurut Untung, petugas masih berada di lokasi untuk berjaga-jaga.

Seperti diketahui isu penampakan pocong dan kuntilanak ini telah menggemparkan warga di sekitar Roxy, Jakarta Pusat. Akibatnya Jl Subur Raya yang berada di seberang ITC Roxy Mas macet. Konon pocong dan kuntilanak itu disebut-sebut nangkring di pohon selepas maghrib.

Warga penasaran dan berbondong-bondong datang ke lokasi untuk mengabadikan kebenaran penampakan pocong dan kuntilanak tersebut. Polisi juga sudah datang ke lokasi. Namun tidak satu pun yang melihat langsung adanya pocong dan kuntilanak tersebut.

Untuk menghindari adanya tindak pidana seperti curanmor dan kejahatan lain di keramaian tersebut, polisi terus berjaga-jaga di lokasi. Polisi menurunkan 6 personel untuk mengamankan lokasi pocong dan kuntilanak tersebut.

Kapolri Imbau Masyarakat Tak Terpancing Isu Pocong Roxy

Pihak kepolisian berharap isu pocong di Roxy, Jakarta Pusat tidak membuat warga resah. Mereka pun diminta tidak lagi berkerumun di sekitar Jl Subur. Selain mengundang kemacetan lalu lintas juga rawan aksi kriminalitas.

"Kepada mayarakat untuk tetap tenang," jelas Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (2/12/2011).

Timur menjamin, pihak kepolisian sudah mengambil langkah-langkah guna melakukan pengamanan, agar isu itu tidak semakin memancing rasa penasaran warga.

"Polri sudah mengambil langkah-langkah ya," tegasnya.

Sebelumnya isu penampakan pocong dan kuntilanak ini telah menggemparkan warga di sekitar Roxy, Jakarta Pusat. Akibatnya Jl Subur Raya yang berada di seberang ITC Roxy Mas macet. Konon pocong dan kuntilanak itu disebut-sebut nangkring di pohon selepas maghrib.

Warga penasaran dan berbondong-bondong datang ke lokasi untuk mengabadikan kebenaran penampakan pocong dan kuntilanak tersebut. Polisi juga sudah datang ke lokasi. Namun tidak satu pun yang melihat langsung adanya pocong dan kuntilanak tersebut.

Untuk menghindari adanya tindak pidana seperti curanmor dan kejahatan lain di keramaian tersebut, polisi terus berjaga-jaga di lokasi. Polisi menurunkan 6 personel untuk mengamankan lokasi pocong dan kuntilanak tersebut.

MUI: Jangan Mudah Percaya Isu Pocong & Kuntilanak

Isu penampakan pocong dan kuntilanak yang nangkring di atas pohon kawasan Roxy, Jakarta Pusat, menggegerkan warga. Bahkan jalanan sampai macet gara-gara banyak warga penasaran ingin melihat makhluk tersebut. Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau warga agar tidak buru-buru percaya isu semacam itu.

"Kami mengimbau jangan mudah dengan percaya dengan isu pocong dan kuntilanak. Dalam agama kita tidak dikenal adanya pocong dan kuntilanak. Kalau black magic ada, jin juga ada karena merupakan salah satu makhluk gaib tapi tidak bisa dilihat secara terbuka," kata Ketua MUI, Amidhan, Jumat (2/12/2011).

Aktivitas warga yang ingin melihat pocong itu alhasil memacetkan jalan di sekitar Roxy beberapa hari terakhir ini menjelang maghrib. Hal ini disayangkan oleh Amidhan, sebab membuat pengendara jalan lainnya merasa kurang nyaman.

"Pocong dan kuntilanak itu saya kira sifatnya halusinasi, tidak mungkin dilihat di depan umum. Karena halusinasi, maka hanya 1-2 orang yang melihat, tidak bisa dilihat terbuka," tutur Amidhan.

Kisah ini, lanjut dia, sama seperti cerita orang yang takut ke kuburan tertentu saat malam. Padahal di siang hari banyak orang yang bermain ke kuburan. Juga kisah rumah hantu di Pondok Indah beberapa waktu lalu, banyak orang yang memperlambat laju kendaraannya saat melintas di depan rumah itu.

"Mungkin itu ada tujuan tertentu agar harga rumahnya jatuh. Nah, bukannya berburuk sangka, di Roxy ini bisa jadi dimanfaatkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk meraih untung," sambung Amidhan.

Kerumunan orang di malam hari itu, lanjutnya, bisa menimbulkan kejahatan yang lain. Karena perhatian teralihkan pada obyek tertentu, maka orang-orang tidak sadar jika telah menjadi korban kejahatan.

"Mungkin dompetnya jadi hilang saat berdesak-desakan. Ini yang harus diantisipasi. Saya harap polisi bisa mengatasi masalah itu," harap Amidhan. (detikNews)
      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :