Tulungagung -- majalahbuser.com, Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla, meresmikam masjid dan rusunawa di Ponpes Modern Darul Hikmah di Jl KH Abu Mansyur, Desa Tawangsari, Kabupaten Tulungagung, Senin (17/1/2017).
Rombongan Wapres juga didampingi Menteri Sekkab Pramono Anung dan Menteri PU Basuki Hadimulyo, Gubernur Jatim SoeKarwo, serta Bupati Tulungagung Sahri Mulyo. Kegiatan ini dihadiri ratusan warga dan undangan.
Wapres memberikan apresiasi kepada KH Mashudi Ridwan, pimpinan pondok yang juga mantan pejabat tinggi Kejaksaan Agung RI. Setelah purna tugas KH Mashudi masih menyempatkan diri untuk menangani pesantren.
"Nanti Pakde Karwo (Gubernur Jatim) dan Menteri PU setelah pensiun siapa tahu juga menjadi pembina pesantren. Supaya ada keberlanjutan pengalaman dan modal untuk anak cucu serta membina masyarakat," ungkapnya.
Wapres JK mengemukakan, sudah saatnya pesantren menggelar pendidikan di pondok yang modern dan mengikuti perkembangan zaman. Apalagi Islam di Indonesia tetap damai sehingga berbeda dengan yang terjadi di Timur Tengah.
JK juga memberikan apresiasi kepada pengurus parpol yang sudah tidak ada lagi sekat. Kondisi itu menjadi modal yang baik bagi bangsa Indonesia untuk memajukan umat Islam. Meski begitu JK juga mengingatkan semua pihak harus tetap toleran.
"Lakun dinukum wal yadin. Kita harus saling menghargai dan toleran," tambahnya.
Menurut JK, pengelolaan ponpes ke depan memang harus maju supaya santri mendapat ilmu untuk kemajuan bangsanya. Namun diingatkan JK, kalau modern bukan hanya cara berpakaian yang memakai jas, tapi juga perilaku yang juga harus modern.
Sementara Gubernur Jatim Pakde Karwo mengemukakan, santri memakai jas karena ada sejarahnya. Karena zaman dahulu hanya Belanda yang pakai jas.
"Setelah Belanda pergi santri sekarang boleh pakai jas," ungkapnya.
Peresmian masjid dan Rusunawa ini menandai ulang tahun seperempat abad Ponpes Modern Darul Hikmah. Para santri ponpes dalam keseharian selalu memakai jas yang menjadi almamaternya. (adv)