Sebelumnya, laporan itu menyebutkan, 11 tersangka teroris terkait dengan gerakan al-Qaeda ditangkap karena dicurigai terlibat dengan raibnya MH370 dan dicecar banyak pertanyaan dalam interogasi oleh kepolisian Malaysia, Sabtu (3/5/2014).
Para tersangka ini dilaporkan membentuk sel baru kelompok teror yang diyakini akan melakukan pengeboman di negara-negara Islam sekuler. Mereka ditangkap pekan lalu di Kuala Lumpur dan negara bagian Kedah di ujung barat Malaysia. Negara bagian ini terkenal kolot dalam menjalankan agama Islam. Berita itu ya sampah! Tak ada kaitan dengan pesawat nahas itu, ujar Irjen (Pol) Tan Sri Khalid Abu Bakar kepada koran The Star, Ahad (5/5/2014).
Koran Inggris The Daily Mail melaporkan: Interogasi dilakukan oleh para penyelidik internasional temasuk FBI dan badan intelijen Inggris M16. Mereka menanyai kelompok militan ini, yang usianya berkisar antara 22 dan 55 tahun. Di dalam kelompok 11 ini ada yang masih kuliah, pekerja serabutan, seorang janda muda serta para profesiona bisnis. Mereka dicecar pertanyaan mengenai raibnya MH370.
Ada spekulasi dari media Inggris lainnya, The Telegraph yang bergengsi itu. Kelompok Islam militan Malaysia berencana membajak pesawat penumpang, sama dengan gaya serangan 11 September 2001 (9/11) atas gedung kembar World Trade Center, New York, dan itulah yang menjadi penyebab raibnya MH370, tulis The Telegraph. Hubungan mereka dengan MH370, yang raib pada 8 Maret lalu, kini sedang diselidiki menyusul pernyataan pentolan atawa supergrass al-Qaeda yang baru-baru ini menyanyi soal plot hilang MH370 di pengadilan New York.
Saajid Badat, warga Inggris pemeluk Islam asal Gloucester, mengatakan dalam persidangan di New York bahwa empat hingga lima warga Malaysia sudah lama merencanakan mengambil alih kendali pesawat, dengan menggunakan bom yang disembunyikan di sepatu untuk membuka pintu kokpit pesawat, menurut The Telegraph. Ini mirip dengan cerita pembajakan pesawat pada film-film Hollywood.
Yang paling mengejutkan, Badat mengaku pernah bertemu dengan militan Islam Malaysia itu di Afghanistan, dan memberinya sepatu yang berisi bom, serta orang yang ditemuinya itu adalah seorang pilot. Badat menjadi saksi pada persidangan Sulaiman Abu Gaith, menantu Usama bin Ladin. Badat dalam persidangan yang digelar dengan video, meyakini orang-orang Malaysia yang ditemuinya di Afghanistan, termasuk si pilot itu, mengaku siap melakukan aksinya
Kapten Zaharie Ahmad Shah, yang juga disorot media, setelah koran mingguan Inggris Mail on Sunday melaporkan bahwa sang kapten penerbang ini adalah pendukung kuat pemimpin pembangkang (oposisi) Malaysia Anwar Ibrahim. Dan Anwar pun membantah keterlibatan sang pilot yang di kalangan pilot Malaysia Airlines disebut sebagai ustadz itu. (inilah)