Kediri -- majalahbuser.com, Maraknya pemberitaan tentang Ormas (Organisasi Masyarakat) yang berpaham radikal dan mengatasnamakan agama tertentu membuat masyarakat resah. Aliansi Kebangsaan Kediri menggelar apel kebangsaan dan berorasi menyerukan "NKRI Harga Mati dan Bela Pancasila" yang bertujuan memberantas radikalisme di Kabupaten Kediri yang dilaksanakan di kawasan Simpang Lima Gumul (4/2).
Munasir Huda Ketua GP Ansor mengatakan bentuk orasi pada hari ini adalah awal dari kebersamaan masyarakat Kabupaten Kediri, dimulai dari elemen-elemen pemuda dan didukung juga elemen-elemen Partai Politik.
Hal ini kami lakukan, berawal dari keresahan elemen-elemen pemuda yang merasa berjalan sendiri-sendiri, ketika menghadapi radikalisme, ketika negara sedang terancam pada saat ini.
Melihat keadaan yang seperti ini, mulailah teman-teman, sahabat-sahabat mulai menggandeng semua elemen yang ada di Kabupaten Kediri. Hari ini kita buktikan mengawal NKRI dengan bentuk Apel Kebangsaan. Sebagai bukti bahwa generasi muda dalam menghadapi persoalan tersebut, dibutuhkan sikap yang tegas dan lugas dari arus bawah, untuk bahu membahu, menggalang kekuatan, menjaga Bhinneka Tunggal Ika dan Keutuhan NKRI.
Atas nama GP Ansor Kabupaten Kediri bersama Ormas Kepemudaan (IPNU, PMII, GMNI, Pagar Nusa, Banser, Matraman Institute, Parpol PDI-P, PPP, PKB, Sayap Parpol, Garda Bangsa, Repdem, Pemuda Ka'bah yang semuanya tergabung dalan Aliansi Kebangsaan Kediri, mengucapkan terima kasih, mari kita jaga NKRI sebagai Harga Mati dan menolak tegas digantinya NKRI dengan sistem konsep Khilafah. Kata Huda penuh semangat.
H. Sulkani mewakili Parpol PDIP Kabupaten Kediri sangat mengapresiasi kegiatan Aliansi Kebangsaan Kediri, penolakan penyebaran Ideologi Radikal dan pembubaran Khilafah di Kabupaten Kediri. Harapannya Aparat Penegak Hukum dan Pemerintah harus tegas menghadapi adanya gerakan dan aksi yang mengarah pada pengrusakan Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara.
Kami sendiri bersinergi antara PDIP, PKB, PPP didukung dari Ansor, Banser dan semuanya yang ada di sini, mengingat kondisi bangsa ini yang mana sudah disampaikan oleh Ketua GP Ansor, sangat mengkhawatirkan atau Sensi, memang itu harus ada tindakan langsung dari masyarakat untuk bersama-sama, menghapus dan menolak Radikalisme berdiri di Negara Indonesia yang sangat kita cintai ini. Kata Sulkani dengan nada tegas.
Lebih lanjut dikatakan mari kita bersatu menjaga ketentraman, kedamaian dan Kebangsaan dalam Bingkai NKRI sebagai Harga Mati. Menjaga Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Indonesia, Konstitusi UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika.
Kami berharap nantinya tidak ada lagi khilafah yang berdiri di Indonesia. Dengan apel kebangsaan dan bersinergi semacam ini yang didukung elemen-elemen seperti kita sampaikan tadi, bersatu untuk membangun Indonesia, karena untuk pembangunan negeri kita, sangat tidak mungkin kalau kita bercerai berai, mudah-mudahan awal dari perjuangan ini dapat dirasakan semua pihak terutama masyarakat. Ajak Sulkani
Dalam Apel Kebangsaan tersebut juga dilaksakan penandatanganan pernyataan sikap penolakan radikalisme di atas kain sepanjang 20 Meter. Turut dalam penandatanganan tersebut Ketua DPC PDIP Kabupaten Kediri Ir. Sutrisno, MM dan diakhiri dengan konvoi dari Simpang Lima Gumul sampai Kantor Sekretariat PCNU. (kominfo/adv)