Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2012 @ majalahbuser.com
Jakarta - Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia merilis nama-nama calon presiden (capres) yang ditolak dalam diskusi terpusat pada 19 November 2013.

Diskusi itu dihadiri para pakar seperti akademisi, LSM, profesional, konsultan politik, politikus, pengamat politik, dan tokoh pers sebanyak 61 orang.
Senin, 30 Desember 2013

Ini Nama-nama Capres yang Ditolak Para Pakar
Menurut Hamdi, pihaknya dalam diskusi itu mengajukan pertanyaan terbuka mengenai nama calon presiden yang ditolak.

"Prabowo Subianto, Rhoma Irama, dan Aburizal Bakrie merupakan tiga besar capres yang ditolak," kata Hamdi, di Jakarta, Minggu (29/12/2013).

Setelah itu, kata Hamdi, Megawati Soekarnoputri 7%, Pramono Edhi 3%, dan Wiranto 3%. Ada 31% yang menyebut nama-nama lain.

Hamdi mengungkapkan ada tren penolakan publik terhadap tokoh-tokoh lama khususnya yang dianggap bermasalah dalam integritas.

"Prestasi masa lalu tidak mengesankan, dan tidak lagi jadi inspirasi bagi Indonesia," kata Hamdi.


Penolakan Prabowo sebagai Capres Tinggi

Hasil survei Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia menyebutkan Ketua Umum Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, merupakan tokoh yang mendapatkan persentase penolakan tertinggi sebagai calon presiden 2014.

"Dia mendapatkan angka 20 persen dari 61 pakaratau opinions leader yang bergerak di bidangnya,"

Pasalnya, menurut survei tersebut, Prabowo dianggap tidak memiliki integritas moral dan kompetensi yang baik. Dirinya pasti akan selalu dikaitkan dengan kejadian-kejadian masa lalu yang pernah dilakukannya.

Selain itu, Prabowo juga dianggap tidak impresif antara pencitraan dan eksekusi di lapangan.

Menanggapi hal tersebut, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Gungun Heryanto, berpendapat alasan tersebut masuk. Pasalnya, Prabowo tidak optimal dalam mencitrakan dirinya.

"Meski ekonomi kerakyatan yang diusungnya menyentuh, tapi dia kurang konsisten dalam melaksanakannya," kata dia.

Selain Prabowo, nama Rhoma Irama dan Aburizal Bakrie juga merupakan tokoh yang banyak ditolak sebagai capres. Keduanya mendapat angka 18 persen.

Di bawah mereka ada nama Megawati yang berada pada level 7 persen. Nama Prabowo Edi dan Wiranto pun 'ditolak' pada angka persentase 3 persen. Jumlah 31 persen sisanya memilih nama-nama lainnya.

Nama-nama tersebut muncul dari pertanyaan terbuka tentang survei 'Mencari Lawan Jokowi'. Survei tersebut juga menghasilkan lima nama tokoh alternatif yang mungkin bisa menjadi 'lawan' Joko Widodo di bursa calon presiden 2014. Yakni Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama, Anies Baswedan, CEO Trans Corp Chairul Tanjung, dan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad. (berbagai sumber)
      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :