Demikian disampaikan Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja dalam sambutannya saat malam anugrah pemenang lomba festival film anti korupsi, di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Sabtu (14/12/2013) malam.
"Empat tahun berturut-turut yang menduduki rangking teratas korupsi adalah DPR, negara lain enggak ada. Disini korupsi berjamaah, contoh kasus cek pelawat. Bahkan ada yang mengajak anaknya, bapaknya," kata Adnan.
Dalam kesempatan itu, Adnan menjelaskan, berdasarkan hasil karya tangan-tangan kreatif dalam film tersebut tergambar dengan jelas bahwa contoh kasus korupsi secara sederhana. Untuk itu, ia berharap agar faksin anti korupsi harus disebarkan.
"Artinya Insan film melihat ini (Korupsi) penyakit masyarakat yang harus diperangi bersama, semoga di masa depan dapat tercipta kondisi masyarakat dan budaya yang bersih dari korupsi,"pungkasnya.
Diketahui, rangkaian acara festival Film Anti Korupsi disenggelarakan sejak September 2012. Awalnya panitia hanya menargetkan 50 peserta tapi pada akhirnya mencapai 190 peserta.
Festival film antikorupsi 2013 adalah festival film di Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai antikorupsi, menggugah kesadaran akan dampak korupsi dan manfaat yang didapat dari eprgerakan pemberantasan korupsi, menanamkan perilaku antikorupsi, mendorong partisipasi masyarakat untuk turut serta dalam pemberantasan korupsi, serta dalam rangka membangun kampanye, pendidikan dan gerakan antikorupsi melalui media film.
Acara ini dilaksanakan secara serentak di sejumlah kota di Indonesia. Antara lain Jakarta, Malang, Padangpanjang, Balikpapan, dan Palu. Pad atahun pertama pelaksanaannya, acara ini diadakan 9-14 Desember 2013 dalam rangka memperingati hari antikorupsi internasional.
Acara ini adalah event yang sangat ideal bagi seluruh masyarakat untuk menyebarluaskan karya peserta yang berkaitan dengan nilai kejujuran, integritas, dan transparansi, maupun perlawanan terhadap korupsi. [inilah]