Karena itu menurutnya, sebelum dua orang akan menikah, keluarga pihak laki-laki dan perempuan seharusnya mengenal baik. Hal ini penting agar tidak ada kesan 'membeli kucing dalam karung'.
"Pernikahan itu kan membuat sejarah. Nantinya akan punya anak keturunan, jadi ya memang tidak bisa main-main. Membuat sejarah kok main-main. Saya kira Umar ini terlalu terburu-buru," sambung As'ad.
Seseorang terkadang menjadi terburu-buru menikah dengan orang yang tidak terlalu dikenalnya karena beberapa hal. Misalnya saja, pertama, karena usia yang sudah lebih dari cukup untuk menikah. Kedua, karena sudah lama menunggu pasangan tidak kunjung tiba, maka ketika ada yang bersedia segera dinikahi tanpa mengedepankan rasionalitas.
"Sebelum resmi itu harus jelas, masing-masing siapa, identitasnya, latar belakangnya. Ini juga KUA teledor sekali bisa ditipu. Ibaratnya, KUA itu tidak makan nangka tapi kena getahnya," tuturnya.
As'ad mewakti-wanti agar masyarakat waspada terhadap orang yang dikenal melalui dunia maya, seperti Facebook. Sebab kejahatan melalui dunia maya sering kali terjadi. Meski memang, jodoh bisa datang melalui berbagai cara, tidak terkecuali melalui Facebook.
"Jangan karena ada yang bening di Facebook lalu terbuai, tertipu begitu saja karena ternyata yang asli tidak seindah gambarnya. Jangan sampai pesona fisik membuat seseorang tidak bisa berpikir panjang," lanjut dia.
Manurut As'ad, Umar sebagai suami yang dibohongi kemungkinan tidak akan trauma. Hanya saja dia akan memikul malu yang sedemikian besar. "Sudah rugi luar dalam tentu malu sekali yang bersangkutan," tambahnya.
As'ad menilai, Icha alias Rahmat memiliki keberanian yang luar biasa sehingga tidak saja menipu suami, mertua, petugas KUA, bahkan warga sekampung. "Bayangkan menipu sedemikian banyak orang di satu waktu tentu orangnya nekat kan," cetusnya.
Dia berpendapat, Icha cenderung mengarah ke psikopat. Sebab salah satu indikasi psikopat, simtom atau gejala yang paling dominan adalah pembohong. Selain itu, kepemilikan terhadap benda sangatlah luar biasa.
"Tidak gila tapi kategorinya sosiopati, kelainannya dalam konteks sosial. Ini saya lihat dari pembohong beratnya," lanjut As'ad.
Karena sudah masuk ranah hukum, dan kelak jika diputus bersalah, maka Icha akan dipenjara. Namun As'ad menyayangkan dicampurnya orang-orang yang memiliki kecenderungan seperti itu dengan tahanan lain di dalam penjara. Hal itu mengakibatkan mereka tidak akan sembuh.
"Kalau di Hawai atau di Kanada ada penjara khusus. Tidak dicampur dengan tahanan lain dan mendapat terapi psikologi," terang As'ad.
Bagaimana orang seperti Icha muncul? "Kalau diriwayatkan itu tumbuh kembangnya dari waktu ibunya hamil. Sewaktu hamil ada interaksi pertumbuhan otak janin dengan hormon ibu," ucap As'ad.
'Kelainan' tidaklah diturunkan. Jadi apabila ibunya orang yang membunuh banyak orang, belum tentu anaknya adalah pembunuh juga. Namun apa yang dilakukan ibu selama hamil ibaratnya adalah 'didikan'kepada anak.
"Kalau waktu hamil ibunya suka bohong, bisa jadi anaknya pembohong. Ini dilihat dari psikobiologi. Ada interaksi antara ibu dengan calon bayinya. Makanya kan kalau orang sedang hamil dibuat nuansanya sebaik mungkin," papar As'ad.
Umar dan Icha menikah sepekan sesudah Lebaran tahun 2010 lalu. Keduanya hidup serumah dengan orang tua Umar di Jatiasih, Bekasi. Setelah enam bulan berlalu baru ketahuan Icha ternyata seorang laki-laki yang bernama asli Rahmat Sulistyo.
Karena dianggap menipu, warga akhirnya melaporkan istri Umar ke Polsek Jatiasih. Sang istri yang dikenal Umar melalui jejaring sosial Facebook itu kini ditahan dengan ancaman tujuh tahun penjara. (vit/asy)(detikNews)