Bocoran itu misalnya menyebut bahwa Yudhoyono, menurut sumber-sumber diplomat yang kemudian dibocorkan Wikileaks, pada Desember 2004 memerintahkan Hendarman Supandji, waktu itu Jaksa Agung Tindak Pidana Khusus. menghentikan penyidikan kasus korupsi yang melibatkan Taufik Kiemas, suami mantan presiden Megawati.
Bocoran lain menyebut Yudhoyono pernah diam-diam memerintahkan Kepala BIN Syamsir Siregar untuk memata-matai Menteri Hukum dan Hak Asasi Yusril Ihza Mahendra. "Pengintaian dilakukan saat Menteri Yusril melakukan perjalanan rahasia ke Singapore untuk menemui seorang pebisnis Cina".
Menurut Wikileaks, diplomat-diplomat Amerika di Jakarta menyimpulkan bahwa meski Yudhoyono menang dalam pemilihan presiden dengan perolehan suara luar biasa, tapi dia tak mendapat dukungan politik dan praktis "lumpuh".
Dokumen ini juga menyebut keluarga Yudhoyono, khususnya Ibu Negara Ani Yudhoyono, memanfaatkan posisi politiknya untuk mendapatkan uang".
Tidak hanya soal Yudhoyono yang ditulis dalam bocoran Wikileaks tersebut. Bocoran lain adalah tentang Jusuf Kalla. Menurut Wikileaks, Jusuf Kalla telah menyebar uang dalam jumlah besar untuk bisa memenangkan pemilihan Ketua Umum Golkar pada 2004.
Dokumen ini juga menyebut keluarga Yudhoyono, khususnya Ibu Negara Ani Yudhoyono, memanfaatkan posisi politiknya untuk mendapatkan uang".
Denny Indrayana: Sumber WikiLeaks Info Warung Kopi
Jakarta - Staf Khusus Presiden Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, dan Pemberantasan Korupsi, Denny Indrayana, menilai sumber WikiLeaks, yang mengindikasikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyalahgunakan kekuasaan, cuma info warung kopi.
"Sumber wikileaks dari kawat2 USA is hasil info2 warung kopi unclaried!" tulis Denny dalam akun Twitter @dennyindrayana, Jumat (11/3).
Tulisan Denny tersebut mengundang respons dari salah seorang pengguna akun Twitter yang menulis, "unclarified still doesn't mean its a lie."
Denny lalu menulis, "Yang ditulis kawat US itu hasil ngobrol ngalur ngidul bukan data/fakta."
Koran Australia The Age edisi Jumat 11 Maret 2011 ini memuat headline yang menggegerkan Indonesia. Judul yang ditulis dalam huruf besar di halaman pertama itu berbunyi "Yudhoyono 'Abused Power'". Isinya, bocoran WikiLeaks yang secara eksklusif diperoleh The Age mengenai penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan oleh Presiden Yudhoyono.
Bocoran itu misalnya menyebut bahwa Yudhoyono, menurut sumber-sumber diplomat yang kemudian dibocorkan WikiLeaks, pada Desember 2004 memerintahkan Hendarman Supandji, waktu itu Jaksa Agung Tindak Pidana Khusus. menghentikan penyidikan kasus korupsi yang melibatkan Taufiq Kiemas, suami mantan Presiden Megawati. (Tempointeraktif)