Home

Nasional

Daerah

Sport

LifeStyle

Opini

Advetorial

SuratPembaca

Redaksi

Surabaya - PT Lapindo Brantas Inc (LBI) berencana akan melakukan pengeboran gas di 7 titik wilayah Sidoarjo pada tahun 2011 ini. Namun, berkaca atas kejadian luapan lumpur Lapindo yang sampai saat ini belum teratasi, Peerintah Sidoarjo meminta garansi ke PT Lapindo untuk kepentingan masyarakat di sekitar lokasi pengeboran.

"Kalau diteruskan dibor, apa sanksinya nanti kalau keluar lumpur. Apa kira-kira komitmennya, ada garansinya atau tidak. Lebih baiknya dari lapindo sendiri mengadakan musyawarah bersama kita dengan warga," kata Bupati Sidoarjo, Saiful Illah,  kepada wartawan di sela-sela acara Rapat Koordinasi Gubernur Jawa Timur dengan Bupati/Walikota Surabaya se Jawa Timur, di Hotel Bumi Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, Kamis (10/3/2011).

Ia mengatakan, permasalahan pengeboran yang dilakukan Lapindo itu bukan masalah izin pengeboran, namun harus memperhatikan nasib warga yang berada di lokasi pengeboran.

Menurutnya, ada sekitar 5 atau 6 titik yang sudah dibor dan akan dilakukan pengeboran lebih dalam lagi untuk mencari gas. Namun, warga masih trauma dengan kejadian luapan

lumpur Lapindo yang menengelamkan perkampungan di kawasan Kecamatan Porong dan Tanggulangin.

"Ini bukan masalah izin yang baru atau tidak. 7 Titik saat ini sudah ada izinya, tapi bukan pada saat saya memimpin. Begitu dibor di Desa Kali Dawer Kecamatan Tanggulangin sudah keluar, tapi begitu mau dibor lagi, orang-orang tidak berani," jelas Saiful Illah

Ketika ditanya lebih lanjut, apakah Pemkab Sidoarjo akan melarang pengeboran itu, Saiful mengaku menyerahkan kasus tersebut ke masayarakat.

"Saya nggak melarang, rakyat sudah melarang demo-demo begitu. Belum dibor saja sudah demo. Kalau diperbolehkan masyarakat atau tidak, kalau tidak diizinkan masyarakat ya nggak berani," tuturnya. (bdh/bdh)(detikSurabaya)