Pembongkaran rumah yang berlokasi di Jl.KDP Slamet, Kelurahan Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto tersebut akan dilakukan ahli waris Kolonel (Purn) Soerachmad. Pantauan detiksurabaya.com menunjukkan, saat ini prosesnya sudah mulai dilakukan, yang ditandai dengan pemasangan patok tanda batas pendirian calon bangunan baru.
"Deadline kami harus keluar dari rumah ini tanggal 15 (April) ini. Bisa tidak bisa kami harus pindah, karena rumah sudah akan dibongkar total," ungkap Gunawan Wibisono (37), anak mantan karyawan Kolonel (Purn) Soerachmad yang menempati rumah tersebut, Selasa (5/4/2011).
Gunawan menjelaskan, pembongkaran tersebut dipimpin oleh H. Alwi Muhammad Mubarok, pengusaha asal Jakarta yang juga cucu Kolonel (Purn) Soerachmad. Meski hal ini sepenuhnya jadi hak ahli waris, rencana tersebut cukup disesalkan, terlebih apabila melihat nilai sejarah yang terkandung di rumah tersebut.
"Saya dan ibu yang sekarang menempati pastinya tidak bisa apa-apa, karena mereka memang yang punya. Tapi rasanya kok sayang, ini kan bangunan bersejarah," tegas Gunawan.
Secara geografis bangunan kediaman Kolonel (Purn) Soerachmad berada tepat di sebelah selatan Gereja Protestan di Indonesia (GPdI) Imanuel, yang sejak tahun 2004 silam sudah ditetapkan menjadi bangunan cagar budaya oleh BP3 Trowulan. Berdasarkan UU No.11 tahun 2010, bangunan kediaman Kolonel (Purn) Soerachmad masuk dalam kawasan cagar budaya yang seharusnya dilestarikan.
Di rumah tersebut, masih kata Gunawan, pernah menjadi rapat oleh pasukan TNI AD yang diantaranya diikuti Kolonel (Pur) Soerachmad dan Jendral (Purn) Nasution. Kolonel (Purn) Soerachmad yang tercatat sebagai Komandan Brigade S (Soerachmad) di Kediri memang tercatat sebagai perintis pendirian Kodam se Indonesia.
"Saya lihat di tulisan tangan Pak Soerachmad, beliau memang masuk dalam embrio pendirian Kodam. Jadi masuk akal kalau rapat pembahasannya dilakukan disini," beber Gunawan.
Gunawan juga mengatakan, rumah dan tanah seluas 3.720 meter persegi yang pernah dihuni Kolonel (Purn) Soerachmad pada tahun 1951 silam tersebut, rencananya akan didirikan menjadi 2 lapangan futsal, bisnis cuci mobil, cafe tertutup dan terbuka, serta bangunan kos-kosan berlantai 6. (gik/gik)(detikSurabaya)