Persibo dianggap 'memaksa' wasit menghentikan pertandingan karena ketika menit ke-65, tinggal menyisakan enam pemain di lapangan.
"Pemain Persibo berjatuhan meski hanya dengan sedikit sentuhan," tulis China Morning Post. Wasit Chaiya Mahapab menghentikan pertandingan karena batas minimal pemain di lapangan seharusnya tujuh orang.
Persibo tandang ke Hong Kong hanya membawa 12 pemain. Mereka memiliki satu cadangan, yakni Didik Bagus Triyono. Persibo memang sedang krisis pemain. Selain soal keuangan, ada tiga pemain terkena akumulasi kartu dan tiga pemain tak tak berangkat karena persoalan visa.
Di lapangan, pertandingan berjalan tak imbang. Sunray unggul 7-0 di babak pertama, melalui hattrick penyerang asal Guinea Mamadou Barry, dua gol Leung Tsz Chun, dan masing-masing sau gol oleh Roberto Junior dan Liang Zicheng. Sun Hei semakin agresif di babak kedua dan menambah gol melalui Liang.
Laskar Angling Dharma seperti kehilangan semangat bermain dan akal. Satu per satu pemain berjatuhan hingga menyisakan enam pemain di lapangan. Wasit menghentikan pertandingan. Tim Sunray bengong. "Memalukan," kata kapten Sunray, Roberto Afonso Jnr. "Tak ada yang percaya mereka cedera."
Pelatih Sun Hei, Chiu Cung Man mengaku kecewa dengan tidak selesainya pertandingan melawan Persibo. Menurutnya, pertandingan melawan Persibo diproyeksikan sebagai mengejar poin agar lolos dari babak grup, dan juga persiapan untuk menghadapi kompetisi Liga Hong Kong. Sun Hei saat ini berada di zona degradasi liga Hong Kong.
"Kami bermain baik dan mencetak banyak gol. Kami tidak berharap menerima situasi seperti itu dari Persibo. Mereka tidak ada semangat sportivitas," ujar Chiu Cung Man seperti dikutip laman AFC.
Pelatih Persibo Gusnul Yakin mengakui anak asuhnya bermain jelek. Ia berkilah pasukannya kelelahan karena baru sampai di Hong Kong Selasa pagi.
"Kami ingin menyelesaikan Piala AFC, tapi tidak ada dukungan finansial yang cukup. Kami akan tetap berusaha yang terbaik di sisa pertandingan yang ada," kata Gusnul. (tempo)