Seratus persen jawabnya tidak. Karena tidak dijelasin. Kalau sistem surveinya perlu gedung baru atau tidak, semua jawab tidak, karena gedung sudah ada," kata Marzuki kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (1/4/2011).
"Tapi kalau dijawab bagaimana kita ingin memperbaiki DPR dari posisi sekarang menjadi posisi ke depan itu, inginnya bagaimana, kita jelaskan keperluan-keperluannya, baru ada gedung di situ, baru orang bilang, 'oh, perlu gedung'," imbuh Marzuki.
Sebelumnya, Ketua Fraksi Partai Demokrat, M Jafar Hafsah, mengusulkan agar segera digelar survei untuk mengetahui persetujuan masyarakat terkait pembangunan gedung baru DPR. Menurut Jafar, yang juga kolega Marzuki di DPR ini, survei dapat memberikan gambaran opini masyarakat tentang pembangunan gedung.
Ditanya apakah metode survei yang diusulkan Jafar tidak pas, Marzuki menjawab, rakyat biasa tidak bisa diajak memikirkan perbaikan sistem DPR, termasuk di dalamnya pembangunan gedung baru.
"Ini cuma orang-orang yang elite yang paham yang bisa membahas ini, rakyat biasa nggak bisa dibawa. Kalau rakyat biasa dibawa memikirkan bagamana perbaikian sistem, bagaimana perbaikan organisasi, bagaimana perbaikan infrastruktur, rakyat biasa pusing pikirannya," kata Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini.
Marzuki mengatakan, bagi rakyat yang penting adalah kebutuhan sehari-hari bisa terpenuhi.
"Rakyat biasa dari hari ke hari yang penting perutnya berisi, udah jalan, makan, kerja, ada rumah, ada pendidikan, selesai rakyat. Jangan diajak ngurusin yang begini. Urusan begini orang-orang pinter-pinter ajak bicara, ajak kampus-kampus bicara, kita diskusikan. Saya siap, kok, untuk didiskusikan," kata Marzuki.
Lebih dari itu, Marzuki mengajak semua pihak untuk memikirkan substansi pembangunan gedung baru DPR yang merupakan bagian dari Rencana Strategis DPR 2009-2014.
"Mari kita bicara substansi, kalau semua dipolitisir, hancur republik ini," ujarnya.
Tolonglah, Saya Ketua DPR, Jangan Dizalimi
Ketua DPR Marzuki Alie kerap bersuara keras pasang badan soal gedung baru DPR. Tak heran, Marzuki pun kerap panen kritikan. Apa yang dialami Marzuki pun membuat pimpinan DPR lainnya bersimpati. Mereka berharap Marzuki tak menjadi sasaran tembak.
"Tolong dijaga Pak Marzuki ini, yang disampaikan supaya rakyat memahami substansinya," ujar Priyo sambil tersenyum sembari menepuk pundak Marzuki Alie di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (1/4/2011).
Sedang Marzuki Alie, seperti hari-hari biasanya, selalu berapi-api menjelaskan rencana membangun gedung baru DPR. Dia ingin gedung baru bisa berdiri. Dia berharap rakyat bisa memahami.
"Kalau rakyat ditanya setuju nggak, saya yakin 100 persen tidak akan setuju. Tapi kalau kita jelaskan renstra di dalamnya menyatakan perlu gedung baru , bisa menerima" tutur Marzuki yang duduk di sebelah Priyo saat jumpa pers di DPR.
Hal ini disampaikan Marzuki sebagai protes terhadap pemberitaan media yang dianggapnya menzalimi pimpinan DPR. "Tolonglah, saya kan ketua DPR, sebagai jubir, jangan dizalimi," pintanya.
Marzuki pun kemudian menjelaskan keinginannya. Ia ingin agar gedung baru DPR dibicarakan orang yang berpendidikan cukup. Hal ini dianggap Marzuki tepat mensosialisasikan gedung baru demi kemajuan DPR, bukan semata-mata kemewahan.
"Soal beginian itu elit yang pinter-pinter. Kalau dibawa ke kampus, profesor, akademisi, baru bisa ngerti. Kalau rakyat biasa yang penting perut terisi, kalau ursan begini orang yang penting," terang Marzuki. (detikNews)