"Kalau di sini orang bisa kasih miliaran, karena mereka sendiri. Bukan saya yang minta," kata Ki Joko Bodo kepada wartawan, Jumat, 29 Maret 2013, di kediamannya di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Menurut Ki Joko Bodo, mahar yang ditetapkan kepada kliennya sangat tergantung pada keberhasilan praktek supranatural yang dilakukannya. Kalau sukses, dia bisa dibayar besar. Tapi sering juga Ki Joko Bodo meminta bayaran secara profesional. Namun dia enggan menyebut berapa bayarannya. "Tergantung mood masing-masing," ujar dia.
Dalam menjalankan prakteknya, Ki Joko Bodo memilih kediamannya sebagai tempat menjalani ritual. Kediaman yang berlokasi di Jalan Pala, Lubang Buaya, Jakarta Timur, itu kerap dikunjungi, baik siang maupun malam.
Menurut Ki Joko Bodo, bermacam-macam ritual dilakukan kepada klien-kliennya. Ada yang dimandikan dengan air kembang, diberi jimat, dipasangi susuk, diberi jampi-jampi, dan diberi benda-benda bertuah. "Kalau minta naik jabatan aku kasih keris, kalau ingin sukses aku mandiin buat hilangin sialnya," kata dia.
Meski dibayar hingga miliaran, ada juga klien Ki Joko Bodo yang dibebaskan dari bayaran. "Kalau untuk pengamen dan pengemis aku enggak minta. Jadi ada semacam subsidi silang, klien yang ini dimintai biaya, yang itu tidak. Ada penyeimbang," ujar Ki Joko Bodo.
Orang Indonesia Senang Berdukun
Fenomena artis dan pejabat datang ke paranormal bukanlah hal yang aneh bagi Ki Joko Bodo. Paranormal dengan ciri khas rambut awut-awutan ini mengaku banyak didatangi kalangan artis, politikus, hingga pejabat tinggi negara.
"Orang Indonesia itu senangnya pada berdukun," kata Ki Joko Bodo kepada wartawan, Jumat, 29 Maret 2013, di kediamannya di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Kesenangan masyarakat untuk berdukun tersebut terbukti dari klien Ki Joko Bodo yang berasal dari beragam kalangan. Pemilik nama asli Agus Yulianto ini dikunjungi mulai dari pengamen, pengemis yang biasa mangkal di perempatan jalan, artis, politisi, hingga pejabat negara. "Mulai lapisan bawah sampai atas," kata Ki Joko.
Sayangnya, Ki Joko enggan menyebut artis-artis yang menjadi kliennya. Secara off the record, dia hanya menyebut beberapa nama politisi dan pejabat tinggi negara yang kerap mengunjunginya.
Beragam tujuan yang diinginkan para klien untuk dipecahkan secara supranatural oleh Ki Joko Bodo. Mulai dari masalah pribadi, misalnya putus cinta, kegagalan asmara, buang sial, pasang susuk, pelaris, pengasihan, kejantanan, minta dukungan untuk kepentingan politik, hingga memperbanyak massa.
Kesenangan masyarakat untuk berdukun ini tentu disikapi gembira Ki Joko Bodo. "Ya saya senang, bisa dapat duit," kata Ki Joko kalem. Berdukun juga bagi Ki Joko Bodo bagus-bagus saja. "Sepanjang tidak merusak atau membuat hubungan antarmanusia jadi kacau," ujar Ki Joko Bodo. (tempo)