Pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah melemah signifikan ke Rp.9.755 per dollar AS (kurs tengah Bloomberg). Menurut ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, selain karena sentimen pelemahan euro, pelemahan rupiah memang juga ditengarai karena isu demo besar pada hari Senin (25/3/2013) mendatang.
Pelemahan juga terjadi pada pasar Indonesia (IHSG) yang ditutup turun menjadi 4.802,67 (0,6 persen) pada penutupan kemarin. Sedangkan harga komoditas emas kembali naik menjadi 1.615,2 dollar AS (0,09 persen) per ounce.
Harga minyak mentah Brent turun menjadi 107,47 dollar AS per barrel (1,15 persen) namun harga jenis WTI naik menjadi 92,48 dollar AS per barrel (0,03 persen). Pasar global kompak ditutup turun kemarin. Hal itu menurut Lana akan menimbulkan kemungkinan pasar Asia mengikutinya pada hari ini. "Sedangkan rupiah kami perkirakan akan ditahan di kisaran antara Rp 9.740-9.760 per dollar AS (kurs tengah Bloomberg)," kata Lana.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) enggan berkomentar soal pelemahan nilai tukar rupiah selama sepekan ini. Apalagi pelemahan tersebut dikaitkan dengan isu kudeta untuk menggulingkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada demo Senin (25/3/2013). "Pelemahan rupiah ini wajar saja. Tadi pagi sempat menguat, cuma siang ini melemah kembali. Kalau pelemahannya sampai 200 poin, baru BI antisipasi," kata Kepala Biro Humas BI Difi A Johansyah saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (22/3/2013).
Namun saat ditanya, apakah pelemahan rupiah selama sepekan ini turut dipengaruhi karena adanya demo besar pada awal pekan mendatang, Difi enggan berkomentar. "Kalau dikaitkan dengan itu, saya no comment," tambahnya.
Tak Ada Penggulingan Presiden
Dua Edhie, yaitu Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono dan Kepala Staf TNI AD Jenderal Pramono Edhie Wibowo satu suara soal isu kudeta yang diembuskan sejumlah kelompok masyarakat melalui rencana unjuk rasa besar pada 25 Maret 2013. Keponakan dan paman ini menolak tegas unjuk rasa yang diarahkan untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
”Partai Demokrat secara tegas menolak apabila isu ini diarahkan untuk penggulingan pemerintahan yang sah dan dipilih secara demokratis. Isu kudeta dengan cara-cara yang tidak konstitusional tidaklah beralasan,” ujar Edhie Baskoro Yudhoyono, yang biasa dipanggil Ibas, dalam jumpa pers di kantor DPP Demokrat, Jakarta, Kamis (21/3).
Menurut Ibas, Demokrat mengharapkan demonstrasi yang direncanakan pada 25 Maret dilakukan dengan aman dan tertib, tanpa tindakan kekerasan. Demokrat menghargai aspirasi itu. Hal itu dapat diungkapkan secara terbuka, terlebih berdasarkan itikad baik dan solusi konstruktif pada permasalahan bangsa.
Pramono Edhie mengemukakan, kudeta tidak akan memberikan hasil baik untuk negara. ”Saya selalu sampaikan kepada para yunior saya, jangan pernah kepikiran untuk melakukan kudeta. Demikian juga kepada rakyat sipil, jangan pernah berencana kudeta. Bagi saya, kudeta tidak akan memberikan hasil yang baik untuk negara,” ujarnya.
Pramono menegaskan, isu kudeta tidak akan melibatkan pihak bersenjata, terutama dari TNI AD. Adik Ny Ani Yudhoyono ini heran dan mengaku tidak tahu asal isu kudeta berembus.
MKRI: Aksi 25 Maret Tetap Jalan
Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) tetap akan menjalankan aksi pada Senin ( 25/3/2013 ). MKRI akan melakukan aksi serentak di 25 provinsi. Untuk di Jakarta, aksi akan dilakukan di Gedung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) di Jalan Diponegoro, Jakarta.
Penjelasan itu disampaikan Ketua MKRI Ratna Sarumpaet saat jumpa pers di Sekretariat MKRI di Jakarta, Minggu ( 24/3/2013 ). Hadir tokoh lain yang tergabung dalam MKRI seperti Adie M Massardi, Erwin Usman, Neta S Pane, Haris Rusli.
Ratna mengatakan, aksi batal digelar di depan Istana Negara lantaran banyak ancaman yang menyebutkan MKRI akan dibenturkan dengan kelompok lain. Mereka akan membangun panggung di YLBHI untuk orasi dari berbagai tokoh, pentas musik, dan aksi lain yang di mulai pukul 11.00 WIB. Mereka mengaku sudah menyampaikan pemberitahuan aksi kepada Kepolisian. Adapun di daerah akan digelar aksi serupa di pusat-pusat pemerintahan.
Ratna menjamin aksi akan berjalan damai di seluruh wilayah Indonesia. Pihaknya akan mencegah upaya provokasi dan penungangan dari pihak manapun. Dia juga meminta kepada kelompok lain agar jangan terprovokasi untuk dibenturkan dengan MKRI. Neta yang juga Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) meminta kepada Kepolisian untuk menjaga keamanan aksi. Jangan ada upaya teror kepada pihaknya. "Polisi harus kawal aksi dengan damai. Polisi jangan provokasi aksi," ucapnya.
Pemerintahan transisi
Aksi Senin nanti merupakan deklarasi gerakan MKRI. Gerakan disebut akan terus berjalan setelah deklarasi. Tujuan mereka, yakni menggulingkan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono sebelum Pemilu 2014 . Setelah itu, mereka akan membentuk pemerintahan transisi untuk menyiapkan pemilu. Akhirnya, terbentuk pemerintahan baru. (kompas)