Tangan kiri Arifinto menopang komputer tablet dan tangan kanannya diletakkan pada sandaran kursi lalu jarinya bersiap untuk menyentuh layar. Ia menunduk dan meletakkan tablet lebih rendah daripada meja.
Pada saat layar disentuh, muncul sekitar enam thumbnail berisi gambar. Gambar-gambar tersebut menampilkan adegan video porno. Ketika salah satu thumbnail disentuh, muncullah adegan porno di layar tablet.
Menurut anggota dewan dari daerah pemilihan Jawa Barat II itu, ia tidak sengaja menonton video itu. Arifinto menjelaskan dirinya membuka komputer tablet miliknya karena ada surat elektronik yang masuk. "Ada link. Saya penasaran. Ketika (link) dibuka, gambarnya begituan dan saya hapus," ujar anggota Komisi V DPR itu.
Merusak citra
Arifinto mengaku membuka video itu hanya beberapa detik sebelum menghapusnya. "Cuma sebentar, kok, paling hanya beberapa detik. Enggak sampai setengah menit," tukas Arifinto.
Namun, berdasarkan metadata kamera wartawan Media Indonesia, M Irfan yang mengabadikan momentum tersebut, Arifinto membuka video di tabletnya lebih dari 2 menit, yaitu dari pukul 11.39.23 hingga 11.41.57. "Ada 60 frame yang berhasil saya abadikan," katanya.
Ketua DPR Marzuki Alie menyayangkan tindakan Arifinto. "Itu pasti merusak citra DPR," ujar Marzuki. Wakil Ketua DPR Pramono Anung lewat akun Twitter-nya menulis, "Malu banget.. Ada sidang paripurna kok nonton film porno.. Jangan sampai sidangnya jadi pariporno."
Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq enggan berkomentar. "Dia kan sudah jawab dan mengaku. Saya tidak harus jawab kan," kilahnya. Ia juga enggan berkomentar ketika ditanya tentang kemungkinan sanksi yang akan dijatuhkan PKS kepada Arifinto.
Boleh saja PKS tidak memberi sanksi. Badan Kehormatan (BK) DPR sudah bersiap-siap membidik Arifinto. Wakil Ketua BK Nudirman Munir memastikan pihaknya akan memeriksa yang bersangkutan.
Menurut dia, pemberitaan media massa sudah cukup menjadi dasar bagi BK untuk meminta klarifikasi Arifinto. "Anggota DPR tidak patut melakukan tindakan yang berpotensi merusak citra dan kehormatan DPR," ujarnya.
Itulah sebabnya mantan Ketua PP Muhammadiyah Syafii Maarif meminta DPR membuktikan lembaga mereka bermartabat. Salah satu cara pembuktian, kata dia, menindaklanjuti secara serius kasus film porno tersebut.
Martabat dewan dipertaruhkan sebab skandal demi skandal terkuak, mulai kasus korupsi, skandal seks, hingga terakhir video porno. (*/X-3)
Arifinto: Paripurna Sudah Dalam Kondisi Jenuh
Kader FPKS Arifinto langsung menggelar jumpa pers kepada awak media yang memburunya sejak sore tadi terkait beredarnya foto-foto dirinya yang tampak sedang menyaksikan video porno lewat gadget pribadinya saat rapat paripurna DPR, Jumat, (8/4). Sama seperti saat diklarifikasi sebelumnya, Arifinto membantah sengaja menonton video porno.
"Saya lagi di paripurna, kita lagi mendengarkan pidato, saya menerima email, saya biasa terima email dari staf ahli, saya terbiasa buka dari komputer tablet ini, setelah itu saya buang saya hapus," kilahnya.
Jangankan ke komputer tablet, kata dia ke BB juga sering. "Karena saya lihat sesuatu yang gak pas dilihat saya tutup, saya buang saya hapus. Mungkin pas lihat itu pas dijepret," kata Arifinto yang datang ditemani rekannya di FPKS Nasir Jamil.
Ketika didesak wartawan menunjukkan file atau email yang ia terima tadi siang, Arifinto mengaku telah menghapus file porno tersebut. Ia juga bersumpah tidak ingat siapa nama pengirim email tersebut. "Saya selalu menghapus file permanen. Demi Allah saya gak inget," tuturnya.
Pria berjenggot tersebut mengaku kejenuhan terjadi padanya saat rapat Paripurna, sehingga ia memainkan komputer tabletnya guna mengisi kejenuhan mendengar pidato penutupan masa persidangan III yang dibacakan Marzuki Alie.
"Kita tahu bagaimana situasi saat sedang paripurna, sudah menjelang Jumatan, artinya sudah dalam kondisi jenuh siapapun tanpa aktivitas, saya bukan sengaja download-download. Saya cuma lihat sekilas terus tutup, terus saya kembali konsentrasi," cetusnya. (*/OL-2) (MICOM)