Selain lima peserta kemah, pembina pramuka, Sutrisno juga ikut menjadi korban. Kakak pembina yang masih berstatus mahasiswa ini ikut meregang nyawa saat berusaha menolong siswanya.
"Tahu-tahu orang ramai-ramai, saya langsung mendekat dan membantu mengevakuasi jenazah," kata Rudi, seorang warga kepada wartawan.
Terkait kronologi kejadian, belum ada keterangan resmi. Sedangkan seorang pembina lain yang selamat kondisinya kritis dan mendapat perawatan intensif di Puskesmas Kebonagung.
"Tadi saat dipegang masih ada detak nadinya," ungkap seorang petugas Puskesmas tentang kondisi pria yang belum diketahui identitasnya.
hingga pukul 16.00 WIB seluruh korban tewas berada di RSUD Pacitan, Jl. DI Panjaitan. Usai menjalani visum, satu per satu jenazah diserahkan kepada keluarga korban.
Tangis keluarga korban pun pecah mengiringi pemberangkatan ambulans yang membawa para korban. Sebagian terlihat shock hingga tak sadarkan diri.
Polisi: Ini Suatu Kecerobohan
Polisi lakukan penyelidikan dugaan kelalian atas tewasnya 5 orang siswa SMP Negeri 1 Kebonagung dan seorang pembina pramuka yang tewas tenggelam di Sungai Purwoasri, Kebonagung saat mengikuti persami (perkemahan Sabtu-Minggu).
"Ini suatu kecerobohan. Tentunya kita akan melakukan langkah pemeriksaan sepenuhnya," kata AKBP Aris Haryanto kepada wartawan, Minggu (17/3/2013).
Kapolres Pacitan ini mengungkapkan keprihatinannya atas musibah yang merenggut para anggota pramuka yang masih berusia belasan tahun tersebut. Apalagi hal itu terjadi tak berselang lama dengan kegiatan persami yang lokasinya tak jauh dari lokasi tenggelamnya para korban.
"Kegiatan-kegiatan yang bersentuhan dengan alam itu harus ada survey awal kemudian harus disiapkan juga alat-alat yang dibutuhkan barangkali terjadi sesuatu," ungkapnya.
Hingga saat ini, polisi masih berusaha mendalami kasus kemah maut. Seorang pembina yang selamat akan dimintai keterangan. Hanya saja, karena kondisinya masih shock, polisi menunda pemeriksaannya.
"Kita akan periksa saksi termasuk korban selamat. Untuk sementara masih belum kita lakukan karena kondisinya masih syok," pungkas Aris HAriyanto.
Seperti diberitakan, 5 anggota pramuka dan 1 pembina tewas setelah tenggelam di sungai sedalam 4 meter. Mereka tenggelam saat mandi usai mengikuti kegiatan persami. Seluruh korban tewas ke RSUD Pacitan untuk divisum sebelum dimakamkan. (detikSurabaya)