Menurut dia, BIN sudah menerima informasi dari Pakistan. "Sudah berangkat beberapa hari yang lalu untuk membuktikan keberadaan Umar Patek," ujarnya.
Dugaan sementara itu benar Umar Patek? "Ya sementara itu. Kita masih cocokkan, tentu kita masih cocokkan informasi dari Kepolisian," jawab Sutanto.
Umar Patek disebut-sebut telah ditahan di Pakistan sejak 2 Maret 2011. Patek diduga terlibat dalam serangan Bom Bali I dengan target Sari Club dan Paddy's Bar di Kuta, Bali, tahum 2002 silam. 202 orang tewas dalam kejadian itu, 88 di antaranya warga negara Australia.
Patek diburu oleh aparat keamanan Indonesia, Filipina, Australia, dan Amerika Serikat (AS). Kepalanya dihargai US$ 1 juta.
Umar Patek juga ditengarai berperan sebagai komandan lapangan pelatihan Jamaah Islamiyah di Mindanao, Filipina. Noordin M Top, yang berhasil dilumpuhkan Densus 88 beberapa waktu lalu, pernah menjadi muridnya.
Umar Patek Melawan, Petugas Keamanan Pakistan Jadi Korban
Dalam penangkapan pria yang disebut-sebut sebagai gembong teroris paling dicari, Umar Patek, ada petugas keamanan Pakistan yang menjadi korban. Sebab Umar Patek sempat melakukan perlawanan.
"Pada saat penangkapan sempat terjadi perlawanan," kata Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutanto.
Hal itu disampaikan dia sebelum menghadiri Rapat Paripurna di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (31/3/2011).
Akibat perlawanan Umar Patek, petugas keamanan Pakistan menjadi korban. Namun Sutanto tidak menjelaskan lebih detail bagaimana kondisi petugas keamanan Pakistan tersebut. Sutanto juga tidak merinci berapa orang yang menjadi korban.
"Ada korban dari keamanan Pakistan," ucap Sutanto.
Karena melakukan perlawanan, Umar Patek juga terluka. Kini Umar Patek tengah mendapat perawatan. "Keadaan luka," kata Sutanto.
Seperti diberitakan, otoritas Pakistan membenarkan pihaknya telah menangkap Umar Patek. Namun otoritas tidak menyebutkan kapan dan di mana Umar Patek ditangkap.
Umar Patek diduga terlibat dalam serangan Bom Bali I dengan target Sari Club dan Paddy's Bar di Kuta, Bali, pada 2002 silam. Sebanyak 202 orang tewas dalam kejadian itu, 88 orang di antaranya adalah warga negara Australia.
Umar Patek juga ditengarai berperan sebagai komandan lapangan pelatihan Jamaah Islamiyah di Mindanao, Filipina. Noordin M Top, yang berhasil dilumpuhkan Densus 88 beberapa waktu lalu, pernah menjadi muridnya.
Amerika telah mengadakan sayembara bagi penangkap Umar Patek senilai US$ 1 juta, lebih murah dibanding Dulmatin (US$ 10 juta), yang tewas di Ciputat tahun lalu. (detikNews)