Sekitar pukul 07.30 WIB hembusan berangsur-angsur berhenti. Dilaporkan hujan abu terjadi di Desa Umbulharjo, Kepuharjo, Sidorejo, dan Balerante.
Hembusan asap terjadi kembali pukul 11:10 dengan intensitas lebih kecil dari kejadian pagi sebelumnya. Seorang warga Jrakah yang juga mantan kades Jrakah, Selo, Boyolali, Tumar mengatakan sebelum Merapi menghembuskan asap, dirinya mendengar suara gemuruh seperti geluduk dan letupan dua kali pada pukul 03.00 dan pukul 06.00.
"Hembusan asap ngga kayak dulu. Warga tidak terlalu panik karena sudah terbiasa kalau cuma suara gemuruh aja," katanya.
Tumar mengatakan sehari sebelum menghembuskan asap, cuaca di sekitar lereng Merapi sangat panas.
"Ternyata paginya menghembuskan asap. Kami tetap siaga, karena sebelum hembusan asap sempat terjadi lahar dingin," tambahnya.
Terakhir kali, Merapi mengeluarkan asap tebal disertai abu vulkanik hingga ketinggian 2.000 meter, Senin (18/11/) sekitar pukul 04.50. Akibat letusan tersebut, hampir seluruh wilayah Kabupaten Boyolali tertutup abu.
Gunung Slamet
Sementara itu, status Gunung Slamet telah dinaikkan dari Normal (level I) menjadi Waspada (level II) sejak Senin (10/3), mulai pukul 21.00.
Hal tersebut disampiakan oleh Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Surono, pada senin malam.
"Dengan peningkatan kegempaan di Gunung Slamet (meliputi 5 Kabupaten) Provinsi Jawa Tengah maka sejak tanggal 10 Maret 2014, pukul 21.00 WIB status aktivitas Gunung Slamet dinaikkan dari Normal (level I) menjadi Waspada (level II)," demikian pesan yang dikirim Surono kepada wartawan melalui BlackBerry Messengernya.
Ia pun merekomendasi agar masyarakat maupun wisatawan tidak beraktivitas dalam radius dua kilometer dari kawah Gunung Slamet.
Gunung Slamet yang mempunyai tinggi 3.428 meter di atas permukaan laut dan berada di perbatasan Kabupaten Brebes, Banyumas, Purbalingga, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah. Gunung ini merupakan gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa.
Kawah IV merupakan kawah terakhir yang masih aktif sampai sekarang, dan terakhir aktif hingga pada level. Status siaga pernah disematkan pada Gunung Slamet tahun 2009.
Para pendaki senang mendaki gunung ini karena medannya dikenal sulit. Di kaki gunung ini terletak kawasan wisata Baturraden yang menjadi andalan Kabupaten Banyumas karena hanya berjarak sekitar 15 km dari Purwokerto. (hm/herlit)