Penangkapan kedua begal itu, Entis Sutrisna,25, dan Dede Suhendi,23, berlangsung sengit. Tim Buser Polsek Serpong pimpinan Kanit Reskrim, AKP Toto Daniyanto, harus bersusah payah mengejar keduanya hingga ke pelosok hutan. Selain menangkap pembegal motor, Asmawi,40, seorang penadah motor curian juga ikut digelandang ke kantor polisi.
“Saat mereka kabur, kami mencoba lumpuhkan kakinya dengan timah panas, tapi tak tembus. Pas saya ambil batang kelor, mereka menangis meminta ampun,” ungkap AKP Toto Daniyanto.
“Saat mereka kabur, kami mencoba lumpuhkan kakinya dengan timah panas, tapi tak tembus. Pas saya ambil batang kelor, mereka menangis meminta ampun,” ungkap AKP Toto Daniyanto.
Menurutnya, komplotan begal motor ‘Kulon’ ini menggunakan modus sebagai pemancing ikan. Sasarannya adalah pasangan muda-mudi yang berpacaran di pinggir danau di daerah Serpong, Kota Tangerang Selatan. Mereka beraksi menggunakan golok dan pisau untuk merampas sepeda motor korban.
“Alat pancingnya itu modus yang digunakan pelaku untuk mengelabui petugas. Kalau mereka terkena razia, pasti sajamnya itu ngakunya untuk motong ikan,” jelas AKP Toto.
Penangkapan, sambungnya, ini hasil penyelidikan anggotanya. Setelah mengetahui tempat persembunyian pelaku di Pandeglang, Banten, petugas langsung memburu para bandit jalanan itu.
“Saat diringkus, mereka berontak. Kami mengejarnya sampai ke tengah hutan,” paparnya.
Kapolsek Serpong, Kompol Arman, mengatakan dalam pemeriksaan kedua begal motor ini mengaku sudah puluhan kali merampas sepeda motor di Kalideres, Cengkareng, Jakarta Barat, dan Serpong, Kota Tangerang Selatan.
“Di Serpong, mereka mengaku sudah sembilan kali merampas motor. Sasarannya muda-mudi yang berpacaran,” ungkap Kompol Arman.
Sejumlah barang bukti berupa tiga sepeda motor hasil kejahatan, tiga golok, lima pisau kecil, lima HP, tiga alat pancing dan tas pancing, dibawa petugas sebagai barang bukti.
“Kami juga amankan sepeda motor yang telah dipreteli pelaku,” kata kapolsek. “Kami juga masih mengejar komplotan lainnya.” (poskotanews)