Ahsan/Hendra juga untuk pertama kalinya sejak 2003 membawa pulang gelar All England dari nomor ganda putra. 11 tahun lalu, adalah pasangan Sigit Budiarto/Candra Wijaya yang membawa Merah Putih berjaya di All England untuk nomor ganda putra.
Sepanjang pertandingan, kedua pasangan memperlihatkan permainan cepat, dan kejar-kejarang poin pun terjadi. Di set pertama, kedudukan sempat 6-6, sebelum Endo/Hayakawa kemudian memimpin 11-13.
Pertarungan kian sengit, Ahsan/Hendra kemudian membalikkan keadaan menjadi 18-16. Lalu, ganda campuran nomor satu dunia ini kemudian mengakhiri set pertama dengan kemenangan 21-19 atas Endo/Hayakawa.
Pada set kedua, pertandingan masih berjalan ketat, terutama kengototan pasangan Jepang untuk mencuri kemenangan. Tapi, Ahsan/Hendra memimpin lebih dulu atas unggulan kedua ini dengan 6-4 di awal set kedua.
Skor ketat terus terjadi di set kedua, bahkan kedudukan sempat sama 15-15, sebelum Ahsan/Hendra kemudian memimpin lagi 19-17. Akhirnya, kemenangan pun diraih Merah Putih setelah Ahsan/Hendra menyudahi set kedua dengan 21-19.
Juara Lagi, Tontowi/Liliyana Hat-trick di All England
Selain Ganda putra Indonesia, Moh. Ahsan/Hendra Setiawan menjadi juara All England 2014, Indonesia juga meraih gelar keduanya di All England 2014. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil tampil sebagai juara untuk ketiga beruntun setelah menundukkan pasangan China.
Awal gim pertama langsung berjalan ketat. Setelah sempat saling kejar-mengejar angka, Zhang/Zhao perlahan menjauhkan diri dari Tontowi/Liliyana dengan keunggulan 9-6.
Ganda campuran Indonesia menambah perolehan angka setelah eksekusi Tontowi gagal dikembalikan. Skor 7-9 sekarang.
Setelah beberapa kali tertinggal, Tontowi/Liliyana akhirnya mampu membalikkan keadaan dengan unggul 11-10 saat interval.
Zhang/Zhao sempat menyamakan skor 12-12, tapi Tontowi/Liliyana kini perlahan menjauh dalam kedudukan 16-13. Kegagalan Zhang mengembalikan servis Tontowi menambah angka bagi pasangan Indonesia 17-13.
Tiga poin beruntun diperoleh dan kini game point bagi Tontowi/Liliyana. Pengembalian sempurna Tontowi ke sudut belakang lapangan memastikan pasangan Indonesia menang 21-13 gim pertama.
Berbeda dari gim pertama, Tontowi/Liliyana lebih dominan. Setelah berimbang 2-2, pasangan Indonesia merebut enam angka berturut-turut dan kini memimpin 8-2.
China menambah perolehan angkanya lewat smes Zhao ke arah Tontowi. Tapi jarak kembali enam poin menyusul foul servis Zhao.
Zhang/Zhao merebut tiga angka berikutnya. Tontowi/Liliyana masih unggul 9-6. Serangan bertubi-tubi menghasilkan satu poin tambahan bagi sang juara bertahan, skor kini 10-6.
Bola tanggung Tontowi disambar Zhang namun pemain yang disebut pertama membalas dengan sebuah smes keras yang memastikan keunggulan 11-7 memasuki interval.
Unggul cukup jauh makin membuat Tontowi/Liliyana terus tancap gas. Sayang, pengembalian Liliyana melebar jauh, kedudukan kini 13-8.
Dua kesalahan servis Liliyana dan Zhao, pasangan Indonesia memimpin 15-9. Smes Zhao gagal dikembalikan Liliyana, pasangan China menembus dua digit angka.
Netting kurang sempurna Liliyana dan pengembalian keluar Tontowi membuat pasangan China perlahan mulai mendekat di angka 12-15. Tontowi memecah kebuntuan lewat smesnya guna melebarkan jarak menjadi empat poin.
Dua kali match point gagal dituntaskan Tontowi/Liliyana setelah dua kali pengembalian mereka membentur net, 20-17. Namun, satu angka yang ditunggu akhirnya didapat setelah Zhao gagal menyeberangkan bola. Skor akhir gim kedua 21-17. (dtk)