Lily, karyawan toko yang menerima paket tersebut panik karena khawatir jika paket tersebut sebuah bom. Akhirnya ia melapor ke Alwi, pemilik Toko Makmur Jaya. Alwi yang juga ketakutan langsung menelepon polisi di Polres Tuban.
Setelah dibuka oleh polisi, ternyata paket tersebut tak berisi bom, seperti kejadian di Jakarta yang ramai diberitakan media massa. Namun, paket berukuran 50 Cm x 40 Cm tersebut hanya berisi brosur produk kasur, sprei dan banner dari merk sprai.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, geger di depan toko Makmur Jaya tersebut bermula ketika ada pengendara motor, menyerahkan paket kepada toko pakaian tersebut. Karyawan toko yang terobsesi kejadian bom buku di Jakarta, panik karena paket tersebut tak bersisi identitas pengirim.
Usai menyerahkan paket, pengendara motor dari arah timur itu, langsung menghilang ke arah barat. Semuanya serba singkat hingga karyawan toko dicekam ketakutan, apalagi paket tersebut tak ada identitas pengirimnya.
Sedangkan polisi yang menerima laporan, langsung menerjunkan tim yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Budi Santoso. Setelah melalui berbagai protap, akhirnya paket tersebut dibuka. Dan ternyata isinya hanya brosur produk kasur, sprei dan benner sprei.
AKP Budi Santoso mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus teror ini dan menyelidiki siapa pengirim paket tersebut. "Masalah ini tetap ditindaklanjuti sesuai aturan hukum," tegas Budi Santoso, saat ditemui wartawan di lokasi kejadian.
Pihaknya mengimbau, agar masyarakat waspada ketika ada pengiriman paket atau bingkisan dalam bentuk apapun. Jika ada kiriman yang mencurigakan, agar segera lapor ke polisi terdekat. (bdh/bdh)(detikSurabaya)