Berikut kutipan wawancara sejumlah wartawan dengan Maia:
Tadinya aku sedang bekerja, tiba-tiba dikabarkan ada bom di situ (studio Dhani). Ada mantan suami dan 3 jantung hati saya di situ. Aku kaget banget. Aku coba kontak anak-anak dan Alhamdulillah saat itu mereka sedang sekolah.
Apakah itu artinya rumah Dhani sudah tidak aman lagi?
Memang sangat mudah diprovokasi masalah ya SARA dan agama. Cuma jangan sampai kita terpancing teror ini dan membalas. Aku berharap berhenti lah, walaupun misalnya aku dan mantan suami sudah tidak silahturahmi. Sempat kepikiran mengajak anak pindah ke rumah bunda. Cuma mereka tadi bilang aman-aman, ya sudah Alhamdulillah.
Kalau aman, tidak aman dari awal saya ingin anak di sini. Cuma bapaknya kan belum mengizinkan tinggal di sini. Saya cuma bisa berdoa agar mantan suami dan anak-anak nggak kenapa-kenapa. Karena kan ini bisa berimbas ke mental ya, mudah-mudahan nggak ada lagi teror kayak gini. Dengan begini kita harus lebih mawas diri dan mudah-mudahan jadi pelajaran untuk lebih menjaga sikap. Lebih baiklah dalam bersikap.
Shock dengan kejadian itu?
Anak-anak tadi aku telepon di sekolah, mereka menganggap itu sebuah 'waww bom'. Jdi mereka malah takjub. Mereka kan pemikirannya masih kecil, aku sebagai ibu sangat takut. Sempat gelisah yang mungkin salah satu anakku cuek lagi. Nggak mau tahu, tapi dua yang lainnya mereka ngobrol sama aku baik-baik aja.
Dalam buku yang dikirimkan peneror, Dhani dikatakan Yahudi. Maia pernah tahu soal itu?
Nggak pernah ya Mas Dhani dicap apa-apa. Kalau dibilang gimana-gimana, bukan apa-apa ya. Karena memang dia orangnya sangat senang dengan simbol-simbol. Kalau dia senang simbol ini ya dia pakai ya begitu. Tapi itu bukan menjadi bagian diri dia, itu buat gaya-gayaan saja.
Aku sih miris aja. Orang tidak terlalu kenal mantan suami aku. Jangan sampai menuduh tanpa bukti. Yang jelas mereka nggak ngerti apa-apa. Jangan sampai Mas Dhani dituduh aneh-aneh. Tak kenal maka tak sayang.
Untuk antisipasi, apakah anak-anak akan diajak tinggal ke rumah Maia?
Ya kalau misalnya saya sih berharap Mas Dhani berpikir bijaksana disuruh ke rumah ibunya. Kalau nggak juga ya silahkan. Cuma tolong jaga anak-anak. Keadaan ini sangat tidak baik lah. Jangan sampai menjadi hal yang biasa dan psikologis terganggu nanti.
Buat aku, yang terkena teror mudah-mudahan bisa mawas diri dan introspeksi diri lah kenapa ini bisa terjadi? Pokoknya karena kejadian ini aku sangat prihatin. Aku minta kepada mereka jangan lagi dikirim ke rumah anak saya, tolong pakai hati nurani kalian.
Lalu apa Maia tahu mengapa Dhani disebut sebagai Yahudi?
Aku sudah 4 tahun tidak berhubungan dengan dia. Aku jadi tidak tahu. Setahu aku dia sangat mencari Allah, mempelajari Allah. Di negara ini banyak agama, yang paling penting menghormati aja. (ebi/ebi)(detikhot)