dr.Hj. Haryanti Sutrisno menjelaskan, program ini bertujuan untuk mendukung terwujudnya swasembada pangan khususnya beras, jagung, kedelai dan gula pada tahun 2019. Usaha yang dialakukan diantaranya dengan mendorong penyuluhan, pembangunan infrastruktur pertanian, pengawasan terhadap penimbunan, pengawasan distribusi pupuk dan seperti terjadi hari ini adalah pelengkapan alat-alat pertanian.
"Pemerintah berkomitmen untuk tidak mengimpor dari luar negeri. menjadi keprihatinan presiden kita setiap bertemu kepala negara lain selalu ditawari untuk impor pangan. Padahal menurut beliau lahan dan kemampuan pertanian kita mampu. Disinilah tergerak untuk swasembada pangan yang ditarget tahun 2019 untuk beras, jagung, kedelai dan gula." Jelas dr. Hj. Haryanti Sutrisno.
Turut hadir dalam acara penyerahan ini Komandan Kodim 0809 Kediri, Letkol Inf. Purnomosidi, SIP. yang diwakili Kasdim Mayor Inf. Suko Edi Winarto. Dalam sambutannya, menyampaikan bahwa segenap Aparat TNI dibawah jajaran Kodim 0809 siap bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kediri dalam mewujudkan program swasembada pangan mulai dari perbaikan irigasi, penyaluran pupuk, panen serta dalam mencegah permainan tengkulak dan penimbunan hasil panen oleh pengusaha nakal. Ujar Suko Edi
"Sudah menjadi komitmen bersama Pemerintah Kabupaten Kediri dengan aparat TNI siap mendukung swasembada pangan dengan melaksanakan tugas membantu, mengawal dan mengawasi mulai perbaikan irigasi, penanaman, penyaluran pupuk dan hasil produksi pertanian. Untuk itu Bintara Pembina Desa (Babinsa) telah melakukan pelatihan pertanian bersama Dinas Pertanian Kabupaten Kediri untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam menjalankan tugasnya." Jelas Suko Edi.
Para petani yang mendapat bantuan alsintan menyambut gembira, seperti disampaikan oleh Fathurahman, Ketua Kelompok Tani Bahagia Desa Mukuh, Kecamatan Kayen Kidul yang mendapat Hand Tracktor, dirinya sangat senang dengan bantuan ini. Program ini menjadi jawaban atas kebutuhan petani di wilayahnya. "Selama ini traktor kan harus sewa dan menunggu giliran jadwal petani lainnya, dengan ini bisa kebutuhan kami teratasi." Ungkap Fathur.
Begitu juga dijelaskan Sri Wiyono Ketua Kelompok Tani Sari Tani Desa Bedali, Kecamatan Ngancar, yang mendapat bantuan mesin pompa air menerangkan pemberian bantuan ini sebagai solusi atas masalah air yang ada di wilayahnya. "Dengan bantuan pompa air ini menjadi solusi soal air di sawah kami mas" kata Sri Wiyono.
"Sebetulnya sumber air (sumur) ada tapi kami kerjakan secara manual untuk mengairi sawah. Kalau memakai mesin harus menggunakan biaya yang tidak sedikit. Terima kasih banyak kepada Bu dr. Hj. Haryanti Sutrisno atas bantuan pompa air ini, ujar Sri Wiyono mewakili kelompoknya sambil tersenyum. (Kominfo/ADV).