Bentuk-bentuk pertahanan diri inilah yang seringkali menjadi stimulus timbulnya sebuah masalah dalam berinteraksi sosial baik dalam dunia nyata maupun dunia maya. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya terkadang mengesampingkan kebutuhan batinnya yaitu batin yang nyaman. Hal ini terjadi dari dampak persaingan yang semakin tidak kondusif di berbagai bidang. Masuk sekolah atau kuliah misalnya semakin hari semakin tinggi biaya masuk sekolah atau kuliah, bukanya semakin hari semakin ketat persaingan syarat kualitas akademiknya anak didik. Dan jaminan mencetak anak didik yang bermartabat, wawasan luas serta semakin dewasa sudut pandang anak didik hanya angan-angan semu.
Kebutuhan kondisi nyaman di beberapa development pencipta fasilitas media sosial disediakan di menu privasi untuk menyaring dan melindungi akun pemakai jasa fasilitas. Sedangkan pemilihan siapa yang menjadi temannya bebas dipilih pemakai fasilitas, disinilah seringkali pemakai fasilitas media menemui permasalahan. Latar belakang teman yang serba x-faktor. Munculnya sikap buruk melalui caci maki, foto dan gambar serta quotation yang tidak semestinya tidak bisa dibendung. Kenyamanan kembali terusik. Ada yang mempunyai tindakan simple dengan blokir namun ada yang tidak mudah melakukan tindakan sederhana begitu. Pikiran terasa terganggu hingga beberapa hari atas kejadian di dunia maya. Bahkan berlanjut dan berdampak sangat signifikan di dunia nyata.
Pengorbanan batin bahkan sering dialami oleh orang-orang yang bekerja ditempat yang tidak sesuai dengan bidang dan kemampuannya. Pemenuhan tuntutan ekonomi sebagai bentuk tanggungjawab sehingga rela walau batin menderita, pekerjaan terus dilakukannya bertahun-tahun, alhasil tamu stress dan depresi sering datang, dan tidak sedikit diserang penyakit jantung.
"Emosional yang stabil, tenteram dan damai" menjadi harta yang tak ternilai, semua merindukannya. Harapan dengan sekolah lebih tinggi bisa membahagiakan diri dan orang-orang yang dikasihi. Harapan dengan si dia bisa bahagia sampai menutup mata.
Namun harapan tinggal harapan kosong. Jalan-jalan yang dilalui kering, dimana rumput yang hijau, dimana air yang tenang tak ditemui. Terkadang saat termenung pikiran melayang mencari ha-hal yang membuat hati damai, muncul kejadian-kejadian lucu, kejadian-kejadian menyenangkan, tanpa sadar membuat bibir tersenyum sendiri. Namun terkadang momen-momen yang tak dinginkan menyeruak keluar hingga tiba-tiba membuat mata sembab, atau bahkan membuat seseorang mengepalkan tinjunya dan berkata…"saat ini rasanya ingin memukul seseorang….rasanya ingin membunuh", dan bentuk-bentuk ekspresi tiba-tiba lainnya.
Seseorang yang pernah melakukan tindakan fitnah, berbohong, melakuan hubungan seks bebas baik dengan lawan jenis maupun sejenis yang tidak diketahui oleh orang lain atas perbuatannya itu, akan menjadi inti permasalahan di tahun-tahun hidupnya, jika tidak diselesaikan melalui rekonsiliasi dengan orang-orang yang terkait. Hati nuraninya akan mengejar melalui ingatan berupa teguran. Hal ini akan terus berlangsung sepanjang umurnya. Jadi yang namanya kenyamanan hidup sangat sulit didapatkan pada orang-orang seperti ini.
"Aku seperti ini gara-gara dia…! Kenapa aku disalahkan terus…! Tuhan tidak adil..Tuhan tidak peduli dengan diriku…!" Teriakan demi teriakan…caci maki…sumpah serapah terus keluar dari mulut. Bersikeras bahwa apa yang dilakukannya benar dan yang lain salah. Tindakan menyakiti diri sendiri dilakukan, kepala dibenturkan, badan disilet, ditato dan sebagainya inilah bentuk-bentuk mewujudnyatakan protes kondisi jiwanya.
Dunia gembira, orang menyebutnya "dugem" adalah kondisi pelarian yang melupakan sesaat carut-marutnya pikiran, mengais kenyamanan hati dari dunia gembira berupa konsumsi obat-obatan psikotropika, dan narkotika akan mendapat kenyamanan semu yang harus ditebus sangat mahal baik sakit penyakit, sakit jiwa sampai meninggal dengan sia-sia. Hanya untuk mendapatkan kenyamanan hati sesaat….ya sesaat saja.
INGAT:
"Semua bentuk tindakan dari ringan sampai berat, dari yang tidak penting sampai yang sangat penting, bukankah awalnya disetujui oleh pikiran Anda sendiri? Jika dikemudian hari muncul masalah atas tindakan dan keputusan yang Anda ambil, mengapa menyalahkan orang lain? Mengapa menyalahkan Tuhan?"
Kondisi yang Anda alami saat ini, baik saat ini pada posisi puncak dan terasa seperti disurga maupun pada saat ini Anda sedang dibebani masalah yang sangat berat bahwa kedua kondisi itu sama-sama dikontrol oleh pikiran Anda dan hasil dari kontrol pikiran itu mempengaruhi kondisi hati dan perasaan Anda. Jika seseorang makan hanya dengan nasi dan sambal tetapi dirasakan dengan ucapan syukur yang dalam pada Allah, nasi dan sambal menghasilkan energi yang positif yang berdampak pada setiap orang disekelilingnya dimana dia berada merasakan aura positif yang nyaman dan damai.
Namun jika ucapan syukur dan terima kasih tidak mewarnai, meskipun makan makanan sekualitas makanan seorang raja sekalipun, maka energi negatif yang didapatkan, alhasil diri Anda dan orang-orang disekeliling Anda merasakan ketidak nyamanan, BT mulu bawaannya.
Mari kita lihat lebih dalam lagi. Kontrol pikiran menentukan sikap dan perkataan. Jika Anda mempunyai pasangan yang Anda harapkan harus begini dan begitu secara sepihak tanpa melihat kenyataan yang dipunyai oleh pasangan Anda baik itu materi, fisik dan karakter yang Anda tuntut sesuai harapan Anda pribadi maka kekecewaan yang Anda temui, ketidak puasan dan ketidaknyamanan. Sikap seperti itu Anda pegang terus, dan Anda jadikan prinsip hidup maka siapapun tidak akan bisa hidup bersama Anda.
Jika harapan Anda tidak dikontrol dengan baik, pekerjaan apapun tidak akan membuat Anda betah apalagi sukses.
Segala tindakan yang tidak dikontrol dengan baik akan membawa Anda pada tindakan yang mementingkan diri sendiri, mengesampingkan orang lain. Kontrol yang tidak baik membolak balikan fakta yang ada; yang bijak dikatakan tidak berpikir dewasa, yang tidak berpikir panjang dikatakan goblok, yang idealis dikatakan egois, dan sebagainya.
Kontrol pikiran yang baik itu seperti apa sih? Jika pikiran kita gambarkan sebuah bejana, maka isilah dan penuhilah bejana hidup Anda dengan semua hal yang baik dan berkenan dihadapan Allah. Hanya hikmat dari Allah semata yang sanggup memberikan konsep berpikir yang baik, yang sanggup memberikan energi untuk membantu mengontrol pikiran kita agar stabil, yang bermuara pada hasil akhir yang nyaman.
Dengan demikian kondisi "emosional yang stabil, tenteram dan damai" menyertai kehidupan Anda senantiasa. Pasangan Anda semakin setia, semangat dalam bekerja dan hidup bergairah. Apa yang melatarbelakangi Anda pada "Pertanyaan-pertanyaan mengapa aku begini?" Apakah:
" Mengapa aku begini? Karena Anda belum bisa mengontrol pikiran Anda sendiri dengan baik.
" Mengapa aku begini? Karena Anda dikontrol oleh pikiran negatif
" Mengapa aku begini? Karena Anda dikontrol oleh pikiran egois
" Mengapa aku begini? Karena Anda dikontrol oleh pikiran dendam
" Mengapa aku begini? Karena Anda dikontrol oleh pikiran benci
" Mengapa aku begini? Karena Anda dikontrol oleh pikiran keras tidak mau mengampuni
" Mengapa aku begini? Karena Anda dikontrol oleh pikiran penyesalan dan dosa tak berujung
" Mengapa aku begini? Karena pikiran Anda tidak dipenuhi oleh kebenaran dari Allah
Oleh sebab itu marilah kita penuhi bejana hidup kita dengan semua hal yang baik yang telah Allah sediakan dalam kitab suciNya. Semua bisa apapun latar belakang Anda! Alasan apapun itu bentuk intimidasi iblis yang mencoba menjauhkan Anda dengan Allah.
Teruslah belajar tentang kehidupan, ambilah yang positif secara obyektif dan terapkan sesuai persepsi Anda. Nama kita dan kesan dalam hidup kita yang tetap diingat selamanya. (**)
Motivation by Dani Stef, 20 April 2016