"Koran `The Age` menjelaskan, penting untuk dicatat, bahwa laporan ini bukanlah hanya berdasarkan satu atau beberapa dokumen saja," katanya melalui hubungan telefon seluler, Kamis malam, mengutip `The Age`.
Bambang Soesatyo selanjutnya menjelaskan, `The Age` memastikan, laporan mereka itu berdasarkan dari banyak dokumen atau kabel yang dikumpulkan oleh Diplomat Senior AS selama bertahun-tahun dengan kontak-kontak tidak sembarangan.
"Koran Australia itu juga memaparkan, laporan tersebut telah membuka babak baru hubungan AS-Indonesia dan memunculkan kritisisme di Jakarta khususnya istana," tuturnya.
Namun demikian, kata Bambang Soesatyo, `The Age` kembali menegaskan posisinya tidak untuk menghakimi Presiden Yudhoyono atas isi kabel yang sebelumnya merupakan rahasia.
"Oleh karenanya, (`The Age`) tidak akan meminta maaf atas tindakannya mengekspose isi kabel dan menjadikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sorotan publik," katanya.
Ditambahkan, bocoran menunjukkan, apa yang SBY sebut sebagai `New Indonesia` -Indonesia bebas korupsi- masih merupakan ilusi.
Hal ini, demikian Bambang Soesatyo mengutip "The Age`, sangat memalukan, mengingat SBY selama ini menikmati reputasi sebagai pribadi yang jujur dan dianggap sebagai reformis pro demokrasi paling penting.
"Karena itu, `The Age` lalu menyarankan Pemerintah Indonesia melakukan investigasi untuk membuktikan tuduhan tersebut, (bahwa SBY telah melakukan korupsi dan `Abuse of Power`)," katanya lagi.
Sebab, lanjut Bambang Soesatyo masih berdasar laporan terbaru `The Age`, demokrasi Indonesia dibuktikan dan diuji dengan adanya tuduhan yang menggangu tersebut. (M036/K004)(ant)