“Rapat musyawarah mengusulkan sebagai Ketua Umum pimpinan PP Muhammadiyah adalah Saudara Haedar Nashir. Apakah bisa diterima?” kata pemimpin Sidang Pleno VIII Muktamar ke-47 Muhammadiyah, Dahlan Rais, di Universitas Muhammadiyah Makassar, Kamis (6/8/2015).
“Bisa,” teriak muktamirin.
Setelah mengumumkan Haedar Nashir sebagai ketua umum, Dahlan mengumumkan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah periode 2015-2020.
“Dan sidang secara bersamaan menetapkan Abdul Mu’ti sebagai sekretaris umum,” kata Dahlan.
Seusai mengumumkan hasil sidang pleno tersebut, ke-13 anggota tim formatur yang juga pimpinan PP Muhammadiyah periode 2015-2020 meninggalkan ruang sidang.
Ini Kata Haedar Nashir soal Opsi Pembentukan Parpol
Ketua Umum terpilih PP Muhammadiyah Haedar Nashir menegaskan, Muhammadiyah di bawah kepemimpinannya akan meneguhkan arah pergerakan sesuai dengan khitah perjuangan selama ini. Hal itu dikatakan Haedar saat memberikan keterangan di Universitas Muhammadiyah Makassar, Kamis (6/8/2015).
“Di lagu Muktamar itu sudah jelas, ‘Dari Makassar kembali ke Makassar. Kita jadi pegangan dasar’,” kata Haedar.
Pernyataan Haedar itu menanggapi wacana opsi pembentukan partai politik yang sebelumnya dilontarkan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin. Menurut dia, opsi tersebut merupakan dinamika yang biasa terjadi saat penyelenggaraan muktamar.
“Ujungnya akan menjadi masukan bagi PP yang akan datang. Tapi, poinnya bukan apakah akan membentuk parpol atau tidak,” ujarnya.
Ia menambahkan, Muhammadiyah selama ini tidak pernah berafiliasi dengan kekuatan politik mana pun. Selain itu, lanjut Haedar, Muhammadiyah juga tidak pernah memiliki hubungan struktural dengan partai mana pun.
“Tapi, kita menjalin komunikasi dengan seluruh kekuatan bangsa. Dalam konteks saluran, tentu kita memberikan kesempatan kepada kader muda kita untuk berkiprah,” ujar Haedar. (kcm)