Hal tersebut diakui oleh Calon Bupati Kediri Haryanti Sutrisno saat mengunjungi grup jaranan dari kalangan pelajar di Desa Panjer, Kecamatan Plosoklaten. Menurutnya, Seni Jaranan perlu mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah agar semakin eksis.
“Seperti mereka ini yang tidak terpantau sama sekali. Mereka perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah, kita akan mengupayan agar bisa tampil pada Festival Gunung Kelud. Tetapi, waktunya memang sudah mepet untuk tahun ini. Kita akan memfaslitasi mereka,” kata , Jumat (16/10/2015)
Selain pemain jaranan di Desa Panjer, juga terdapat pengrajin barongan dan kelengkapan seni jaranan lainnya seperti cemeti dan kostum. Dia adalah Sujali, yang bekerja dibantu oleh istri dan anaknya. Di tempat Sujali ini, para pelajar belajar bermain jaranan dan memainkan gamelan (musik tradisional pengiring jaranan).
Sujali mengaku, usahanya dimulai sejak tahun 1990 silam. Berbagai bentuk dan jenis barongan dibuat olehnya. Ia biasa menerima pesanan dari grup jaranan dan kolektor, serta toko penjual kelengkapan jaranan dari berbagai daerah.
Untuk satu barongan, dibantu istri dan anaknya, Sujali biasa menyelesaikan dalam waktu 1-2 bulan. Satu barongan kemudian dijual dengan harga Rp 2-3 juta rupiah, tergantung model dan jenis bahan yang dipakai.
“Pesanan banyak. Namun, kami tidak bisa melayani semuanya dalam waktu cepat. Maklum, kami masih menggunakan perlatan tradisional, kami berharap pemerintah memberikan modal dan peralatan modern yang bisa membantu agar pekerjaan kami lebih cepat selesai,” keluh Sujali.
Terpisah, kepada majalahbuser.com, ketua Paguyuban Seni Jaranan (PASJAR) Kediri, Hari Pratono menyebutkan, ada 404 group Jaranan di Kabupaten Kediri yang tersebar di seluruh kecamatan, dan data tersebut bisa terus bertambah karena bermunculan grup kesenian jaranan baru, sehingga beberapa diantaranya belum terdata.
Untuk diketahui, kesenian jaranan merupakan kesenian tradisional asli Kediri. Keberadaanya dari hari ke hari semakin dicintai oleh seluruh masyarakat Kabupaten Kediri, dari anak - anak hingga orang dewasa.
Kesenian ini menampilkan tarian jaranan yang diiringi musik tradisional gamelan. Dalam penampilannya, pemain jaranan sering menampilkan atraksi atraksi menarik. Tak jarang, seorang pemain jaranan kesurupan saat memainkan aksinya.
Kunjungan Calon Bupati Kediri Haryanti Sutrisno, Jumat (16/10/2015) di Desa Panjer itu merupakan bagian dari rangkaian kunjungannya di Kecamatan Plosoklaten.
Sebelum mengunjungi seniman jaranan tersebut, Calon Bupati Haryanti Sutrisno yang berpasangan dengan Cawabub Masykuri (HarMas) dengan nomor urut: 1 itu juga berkunjung ke pasar desa Brenggolo dan pedagang kaki lima (PKL) Plosoklaten, guna mendorong pengembangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. (bsr1)