Foto: Tim RSUD dr. Iskak Tulungagung pada kegiatan “Pekan Kesadaran Penyakit Jamur (FDAW) 2023”

Tulungagung – majalahbuser.com, Perubahan iklim yang terjadi memicu peningkatan penyakit jamur di seluruh dunia. Salah satu penyakit yang paling sering dijumpai adalah infeksi kadas atau kurap.

Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan suhu global memungkinkan tumbuhnya jamur di lingkungan baru yang sebelumnya terlalu dingin. Perubahan iklim juga dapat menyebabkan berkembangnya jamur, sehingga mengancam munculnya infeksi jamur baru.

Di Indonesia, salah satu contoh  penyakit jamur yang masih sering terjadi adalah kadas atau kurap.

“Penyakit kadas merupakan suatu infeksi yang terjadi pada area kulit berambut halus,” terang Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RSUD dr. Iskak, dr. Sekar Puspita, Sp. KK, Rabu (20/9/2023).

Terdapat tiga gejala yang sangat mudah dikenali, yakni gatal, bercak merah, serta lebih merah di bagian tepi. Penyakit ini ditularkan melalui kontak langsung dengan manusia, binatang yang terinfeksi atau tanah yang terkontaminasi jamur.

Merespon ancaman tersebut, Instalasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) RSUD dr. Iskak Tulungagung bersama Poli Kulit dan Kelamin melakukan sosialisasi kepada pengunjung rumah sakit.

Dalam kegiatan bertajuk “Pekan Kesadaran Penyakit Jamur (FDAW) 2023”, mereka memberikan pengetahuan dan pencegahan penularan penyakit jamur.

Ini adalah acara tahunan yang digelar pada tanggal 18–22 September 2023, dengan tujuan mendorong semua orang untuk  berpikir tentang Jamur . Beberapa peristiwa pada tahun 2023 menunjukkan semakin besarnya tantangan, kompleksitas, dan dampak buruk penyakit jamur.

Hal senada juga disampaikan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RSUD dr. Iskak, dr. Marta Dwi Rifka, Sp. KK, yang menyebut penggunaan handuk secara bersamaan dapat menyebabkan kadas atau kurap.

Selain itu menggunakan pakaian ketat, kondisi hangat dan lembab, serta permukiman padat disinyalir menjadi faktor penyebab penyakit ini muncul.

Dalam penyuluhan yang berlangsung di depan Poli Kulit dan Kelamin tersebut, pengunjung tampak antusias mengikuti jalannya kegiatan. Beberapa pengunjung dengan semangat mengikuti sesi tanya dan jawab.

Di akhir kegiatan, kedua dokter dermatologi ini membagikan cara pencegahan dan pengobatan yang tepat. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  1. Jaga kebersihan diri,  hewan peliharaan dan lingkungan
  2.  Hindari penggunaan handuk atau pakaian secara bersamaan
  3. Hindari faktor resiko lain

Pengobatan dapat segera  dilakukan  ke dokter umum atau spesialis kulit dan kelamin bila terdapat keluhan kulit serupa. Pelayanan Poli Kulit dan Kelamin RSUD dr. Iskak buka dari Senin sampai Jumat, mulai pukul 08.00 sampai selesai pasien. (humas/rsud.tulungagung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tentang Kami | Pedoman Media Ciber | Disclaimer