Adik kandung yang membunuh sekeluarga pasangan guru di Kediri. (Foto: Andhika Dwi/detikJatim)

Kediri – Pelaku pembunuhan keluarga pasangan guru di Kediri ternyata adik korban bernama Yusak Cahyo Utomo (35). Yusak gelap mata karena menyimpan dendam pada kakaknya.

Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto menjelaskan Yusak yang merupakan warga Kecamatan Pagu, Kediri merupakan adik kandung salah satu korban meninggal, Kristina.

Kepada anggota Resmob Polres Kediri, Yusak mengaku merasa jengkel dan dendam dengan perkataan serta perlakuan kakaknya yang terkesan merendahkan dan melecehkan. Pernyataan yang menyakitkan bagi Yusak itu dilontarkan Kristina saat pelaku ingin meminjam uang.

“Pelaku ini jengkel, dendam dan marah dengan korban Kristina, kakak kandungnya yang sempat memarahi pelaku saat berkunjung ke rumah korban hendak membicarakan soal uang,” ujar Bimo.

Yusak ditangkap oleh Tim Gabungan penyidik Satreskrim Polres Kediri dalam waktu tidak sampai 24 jam setelah jenazah keluarga pasangan guru itu ditemukan.

Pelaku ditangkap di Lamongan pada Kamis (5/12) malam setelah polisi menggali keterangan dari sejumlah saksi, baik dari warga setempat maupun keluarga korban.

Pasutri guru Agus Komarudin (38) dan Kristina (34) ditemukan bersimbah darah bersama 2 anaknya, CAW (9) dan SPY (8). Polisi menemukan Agus, Kristina, dan CAW dalam keadaan meninggal. Sedangkan SPY dalam keadaan kritis sehingga harus segera dilarikan ke RS agar mendapatkan perawatan medis.

Agus merupakan guru SD di Desa Babadan, Kediri sedangkan istrinya guru di salah satu SD di Kabupaten Tulungagung. Jenazah keluarga pasangan guru ini ditemukan rekan guru Agus bernama Supriono saat hendak menengok keadaan mereka.

Kepada Karsiman, tetangga korban, Supriono menceritakan Agus sebelumnya sempat izin tidak mengajar selama sehari tapi hingga Kamis Agus tetap tidak datang ke sekolah.

Sekitar pukul 09.00 WIB, saat Supriono berupaya mengetuk pintu rumah Agus di Dusun Gondanglegi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, dia tidak dapat jawaban.

“Nggak bisa masuk. Wong jalannya cuma satu ini. Tapi pas ngintip dia lihat kok ada tangan dijepit pintu gitu, banyak darah. Akhirnya manggil tetangga dan lapor ke perangkat desa,” kata Karsiman menirukan pernyataan Supriono.

Bersamaan penemuan jenazah keluarga guru tersebut, Karsiman mengatakan bahwa mobil Avanza putih milik Agus diduga hilang dari tempatnya diparkir. (dpe/iwd/detik).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tentang Kami | Pedoman Media Ciber | Disclaimer