Jakarta – TNI membentuk tim untuk memburu pengunggah atau pembuat video di YouTube yang menarasikan prajurit dipimpin oleh Panglima TNI deklarasi dukung Anies Baswedan jadi Presiden.
TNI sebelumnya telah menyatakan video itu berisi informasi bohong atau hoaks.
“Sintel TNI, Kababinkum, Puspom TNI, Puspen, SatSiber, membentuk tim khusus memburu pelaku utama tersebut,” kata Kepala Pusat Penerangan TNI Laksda Julius Widjojono saat dihubungi, Jumat (19/5).
Julius mengatakan pihaknya telah mendeteksi lokasi keberadaan pengunggah video.
“Sudah, nanti saya info,” kata Julius.
Video itu sebelumnya diunggah akun Youtube Menara Istana dengan judul ‘dipimpin Langsung Panglima yudo margono !! ribuan TNI resmi deklarasi Anies presiden 2024’.
Video memperlihatkan seorang anggota TNI berbicara namun dalam kondisi mulut memakai masker. Selain itu, terlihat cuplikan Anies hingga Laksamana Yudo Margono. Video telah ditonton hingga 31 ribu kali hingga Rabu (17/5) sore.
Puspen menyatakan video berdurasi 8 menit 2 detik itu telah diedit menjadi seolah-olah kegiatan Panglima TNI bersama Anies.
“Perlu diketahui bahwa kegiatan oleh raga Anies Baswedan di Kopasus pada tanggal 9 November 2019 ketika itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI. Jadi bukan Anies Baswedan dengan anggota partai Nasdem di Jawa Barat seperti yang dinarasikan dalam video YouTube itu,” dikutip dari keterangan tertulis Puspen, Rabu (17/5).
Puspen juga menyatakan apa yang disampaikan anggota TNI di dalam video juga telah diedit.
“Kreasi yang dilakukan oleh editor Manara Istana yang seolah-olah disampaikan prajurit TNI dengan menggunakan masker adalah tidak benar dan juga bukan suara prajurit melainkan suara orang lain yang sengaja disiapkan editor. Video ini sedang dalam penyelidikan pihak TNI,” kata Puspen.
Selain itu, dalam video terlihat Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dengan seragam loreng baret biru dan emblem logo TNI AL.
Puspen menyebut kegiatan Panglima yang dimasukkan dalam video adalah saat berkegiatan di dermaga JICT Tanjung Priok ketika masih menjabat KSAL. Oleh karenanya, tidak berhubungan dengan kegiatan Anies.
“Sangat tidak masuk akal kegiatan Anies Baswedan di Bandung, diedit dengan video dikawal oleh anggota TNI dari Brigade 08. Puspen TNI menjelaskan bahwa Brigade 08 TNI tidak ada,” katanya.
Jubir Anies Minta Masyarakat Tak Menyebarkan Berita Bohong
Juru Bicara (Jubir) bakal calon presiden Anies Baswedan, Hendri Satrio, meminta seluruh masyarakat Indonesia tak menyebarkan berita bohong atau hoaks saat gelaran Pemilu 2024.
Hal ini disampaikan merespons video hoaks yang diunggah di YouTube yang menarasikan prajurit dipimpin Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mendeklarasikan diri dukung Anies sebagai presiden.
“Harusnya kita semua seluruh rakyat Indonesia, enggak hanya pendukung Anies itu tidak melakukan dan menyebarkan berita bohong,” kata pria akrab disapa Hensat itu di Jalan Situbondo 6, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/5).
Hensat mengatakan pembuatan video hoaks tersebut bisa dilakukan oleh siapa saja. Baginya, alat untuk membuat video seperti demikian tak dimonopoli oleh kelompok tertentu dan bisa dilakukan banyak pihak.
“Itu bisa siapa aja yang bikin,” kata dia.
Hensat mengatakan kabar bohong yang disebarkan di media sosial tak bagus bagi demokrasi dan kemajuan Indonesia. Karenanya ia menegaskan lagi agar tak menyebarkan kabar bohong.
“Apapun tujuannya. Karena bohong itu dosa,” kata dia.
Beredar video berdurasi 8 menit 2 detik yang diunggah akun Youtube Menara Istana dengan judul ‘dipimpin Langsung Panglima yudo margono !! ribuan TNI resmi deklarasi Anies presiden 2024’.
Video memperlihatkan seorang anggota TNI berbicara namun dalam kondisi mulut memakai masker. Selain itu, terlihat cuplikan Anies hingga Laksamana Yudo Margono. Video telah ditonton hingga 31 ribu kali hingga Rabu (17/5) sore.
Puspen TNI menyatakan video itu telah diedit menjadi seolah-olah kegiatan Panglima TNI bersama Anies.
“Perlu diketahui bahwa kegiatan oleh raga Anies Baswedan di Kopasus pada tanggal 9 November 2019 ketika itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI. Jadi bukan Anies Baswedan dengan anggota partai NasDem di Jawa Barat seperti yang dinarasikan dalam video YouTube itu,” dikutip dari keterangan tertulis Puspen TNI, Rabu.
Puspen TNI juga menyatakan apa yang disampaikan anggota TNI di dalam video juga telah diedit. Puspen TNI kini tengah menyelidiki video yang diunggah ke medi+a sosial itu. (cnn)